Lombok Timur, 4/12 (ANTARA)- Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, memperketat pemeriksaan kesehatan para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berangkat maupun pulang dari luar negeri sebagai langkah antisipasi penyebaran HIV/AIDS.
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, terutama terjangkitnya penyakit HIV/AIDS," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur H Sirman di Selong, Minggu.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan bagi para TKI yang akan berangkat maupun pulang dari luar negeri harus dilakukan untuk memastikan kalau TKI itu aman dari penyakit membahayakan dirinya dan orang lain.
Ia mengatakan pemerintan daerah terus berupaya melakukan berbagai langkah dan terobosan yang terbaik agar pemeriksaan para TKI yang bekerja ke luar negeri tersebut bisa dilakukan maksimal.
"Apakah TKI yang baru pulang dari bekerja di luar negeri tersebut terindikasi terkena penyakit HIV/AIDS, harus dipastikan melalui pemeriksaan kesehatan," katanya.
Ia tidak menampik kalau penularan penyakit HIV/AIDS juga disebabkan para TKI yang bekerja di luar negeri, apalagi TKI bisa bergaul dengan semua orang dari berbagai negara di dunia.
Ketua Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Lombok Timur H Sukiman Azmy melalui anggota Sekretariat KPA Zakaria mengatakan penyakit HIV/AIDS di Lombok Timur juga dibawa oleh para TKI yang pulang bekerja dari luar negeri.
"Masalah ini harus dicarikan solusi dengan melakukan pemeriksaan ketat kepada para TKI yang pulang dari luar negeri," katanya. (*)
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, terutama terjangkitnya penyakit HIV/AIDS," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur H Sirman di Selong, Minggu.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan bagi para TKI yang akan berangkat maupun pulang dari luar negeri harus dilakukan untuk memastikan kalau TKI itu aman dari penyakit membahayakan dirinya dan orang lain.
Ia mengatakan pemerintan daerah terus berupaya melakukan berbagai langkah dan terobosan yang terbaik agar pemeriksaan para TKI yang bekerja ke luar negeri tersebut bisa dilakukan maksimal.
"Apakah TKI yang baru pulang dari bekerja di luar negeri tersebut terindikasi terkena penyakit HIV/AIDS, harus dipastikan melalui pemeriksaan kesehatan," katanya.
Ia tidak menampik kalau penularan penyakit HIV/AIDS juga disebabkan para TKI yang bekerja di luar negeri, apalagi TKI bisa bergaul dengan semua orang dari berbagai negara di dunia.
Ketua Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Lombok Timur H Sukiman Azmy melalui anggota Sekretariat KPA Zakaria mengatakan penyakit HIV/AIDS di Lombok Timur juga dibawa oleh para TKI yang pulang bekerja dari luar negeri.
"Masalah ini harus dicarikan solusi dengan melakukan pemeriksaan ketat kepada para TKI yang pulang dari luar negeri," katanya. (*)