Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dapat terus meningkatkan kemampuan dalam memahami permasalahan sosial.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Baiq Nelly Yuniarti pada Musyawarah Daerah VIII ORARI NTB dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.
"Selain memahami berbagai permasalahan sosial, para anggota ORARI juga diminta untuk meningkatkan keterampilan teknis amatir radio," ujarnya.
Disamping itu Nelly, juga mengingatkan agar anggota ORARI meningkatkan wawasannya terhadap berbagai ketentuan dan regulasi serta produk perundang-undangan yang mengatur berbagai hal tentang penyelenggaraan radio amatir.
"Hal ini perlu saya ingatkan, karena kemajuan teknologi komunikasi amatir radio terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, yang tentunya juga mengiringi perubahan teknologinya, dan aturan-aturan serta regulasi yang menyertainya," ucapnya.
Menurutnya kode etik jurnalistik juga harus menjadi panduan para operator radio amatir dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
"Para operator radio amatir, apapun kepentingannya, dimanapun dia berada, hendaknya tetap mengedepankan kepentingan yang lebih besar yaitu bangsa dan negara, sehingga informasi apapun yang disampaikan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan," kata Nelly.
Karena itu, pihaknya berharap melalui Musda ORARI, dapat melahirkan ide-ide dan gagasan-gagasan yang membangun dari para peserta musyawarah, yang dapat menjadi solusi bagi pemecahan masalah, serta tersusunnya program kerja dan kebijakan umum organisasi yang konstruktif bagi kemajuan orari kedepannya.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Baiq Nelly Yuniarti pada Musyawarah Daerah VIII ORARI NTB dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.
"Selain memahami berbagai permasalahan sosial, para anggota ORARI juga diminta untuk meningkatkan keterampilan teknis amatir radio," ujarnya.
Disamping itu Nelly, juga mengingatkan agar anggota ORARI meningkatkan wawasannya terhadap berbagai ketentuan dan regulasi serta produk perundang-undangan yang mengatur berbagai hal tentang penyelenggaraan radio amatir.
"Hal ini perlu saya ingatkan, karena kemajuan teknologi komunikasi amatir radio terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, yang tentunya juga mengiringi perubahan teknologinya, dan aturan-aturan serta regulasi yang menyertainya," ucapnya.
Menurutnya kode etik jurnalistik juga harus menjadi panduan para operator radio amatir dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
"Para operator radio amatir, apapun kepentingannya, dimanapun dia berada, hendaknya tetap mengedepankan kepentingan yang lebih besar yaitu bangsa dan negara, sehingga informasi apapun yang disampaikan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan," kata Nelly.
Karena itu, pihaknya berharap melalui Musda ORARI, dapat melahirkan ide-ide dan gagasan-gagasan yang membangun dari para peserta musyawarah, yang dapat menjadi solusi bagi pemecahan masalah, serta tersusunnya program kerja dan kebijakan umum organisasi yang konstruktif bagi kemajuan orari kedepannya.