Mataram, 5/3 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi, mengajak pimpinan perusahaan untuk membangun komitmen pemanfaatan dana tanggung jawab sosial atau CSR, dalam mengoptimalkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan.

     "Saya kira kita semua komit ya, baik itu Bank NTB dan bank-bank lainnya, termasuk PT Newmont Nusa Tenggara," kata Zainul, sesaat sebelum menutup pertemuan koordinasi tentang pengembangan sektor kelautan dan perikanan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, di Mataram, Senin.

     Rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dihadiri mantan Menteri Keluatan dan Perikanan RI Prof DR Rokhmin Dahuri MS, dan Gerald Knecht, investor dan ilmuwan ternama asal Australia yang merupakan Presiden dan Pendiri Atlantic Utara Inc, yang akan segera mengembangkan industri perikanan tangkap terpadu di wilayah NTB.

     Sejumlah pimpinan BUMN yang beroperasi di wilayah NTB juga menghadiri pertemuan kordinasi itu.

     Pada kesempatan itu, Rokhmin memaparkan program CSR dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB, terutama di sektor perikanan dan kelautan.

     Diakhir pemaparannya, Rokhmin menyebut potensi sumber dana CSR di wilayah NTB antara lain PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) PT Pertamina, PT Telkom, dan bank BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bukopin, serta Bank NTB dan bank swasta seperti BCA, CIMB-Niaga, dan Danamon, dan bank lainnya.

     Sementara Gerald yang juga pendiri  PT Bali Seafood Internasional itu, mempresentasikan rencana investasi di bidang industri perikanan tangkap terpadu di wilayah NTB, yang akan dimulai di Kabupaten Dompu.

     Investasi itu akan menggunakan bendera PT Bali Seafood Internasional, dengan nama program LSSFP (Lesser Sunda Sustainable Fisehries Program) yang mencakup wilayah Provinsi NTB dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

     Tahapan pelaksanaannya dimulai dari Kabupaten Dompu, kemudian Lombok Timur dan kabupaten/kota lainnya di NTB dan NTT.

     Daerah penangkapan ikannya mencakup wilayah laut dari pantai sampai 12 mil (laut di bawah jurisdiksi kabupaten dan provinsi), menggunakan ukuran kapal ikan lima Gross Ton (GT), dengan peralatan tangkap yakni handline, longline, atau gill nets, dan jenis ikan yang ditargetkan yakni  tuna, kakap, mahi, dan ikan lainnya.

     PT Bali Seafood Internasional itu akan memulai investasinya dengan pembangunan pabrik pengolahan ikan yang direncanakan di Dompu, sebagai bagian dari rencana investasi industri perikanan tangkap terpadu di wilayah NTB.

     Gerald juga mengungkapkan pentingnya keterpaduan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya dalam mendorong peningkatan kesejahteraan.

     Menurut Zainul, komitmen berbagai pihak itu akan ditindaklanjuti secara detail dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB yang ditugaskan secara khusus untuk mengkoordinirnya.

     "Saya kira tempat kita bekerja punya alokasi dana tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Baik itu level cabang maupun pusat, dan kalau diperlukan dapat berkoordinasi dengan pimpinan di tingkat pusat. Saya sendiri juga akan terlibat aktif mengkoordinasikan hal ini," ujarnya.

     Detail pemanfaatan dana CSR itu, tambah Zainul, termasuk kesiapan lahan, dukungan dana hingga pola pemanfataannya.   

     Pemprov NTB sendiri merasa perlu agar jalinan koordinasi makin ditingkatkan, agar rencana investasi dan keterlibatan perusahaan dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat segera direalisasi. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024