Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Lalu Pathul Bahri berkomitmen secara aktif dan spesifik dalam menuntaskan buta aksara di wilayah setempat.
"Hal ini kita tuangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2019 tentang Gerakan Penuntasan Buta Aksara di Kabupaten Lombok Tengah," kata Bupati Lalu Pathul Bahri pada acara Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Nasional 2022 di Praya, Kamis.
Ia mengatakan proses penganggaran dalam rangka penuntasan buta aksara setiap tahunnya ditingkatkan, hanya saja dengan kondisi keuangan yang dipengaruhi pandemi COVID-19, anggaran pada 2022 sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yakni Rp 7 miliar menjadi Rp4 miliar.
"Rata-rata penduduk buta aksara yang dibelajarkan per tahun sebanyak 3.531 orang," katanya.
Sejumlah strategi dilaksanakan untuk memerangi buta aksara di Kabupaten Lombok Tengah, yang dimulai dari proses perencanaan dan penganggaran yang terus meningkat dan melibatkan lintas sektoral.
Selain itu, dilakukan penajaman sasaran dengan melakukan verifikasi lapangan, penguatan kemitraan, kolaborasi dengan mitra strategis, lembaga nonpemerintah, optimalisasi peran PKBM dan memperkuat monitoring, serta evaluasi untuk memastikan pembelajaran buta aksara mencapai sasaran.
"Segala ikhtiar terus dilakukan. Hari Aksara Internasional juga bisa kita maknai sebagai sebuah simbol dalam mengutuk kebodohan dan kejumudan dalam berpikir," katanya.
Ia mengatakan hari ini merupakan hari yang istimewa bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, karena dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan peringatan Hari Aksara Internasional ke-57 tahun 2022 tingkat nasional. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan.
"Kami antusias mendapatkan kepercayaan ini, karena peringatan hari aksara internasional ini merupakan simbol bagi kita semua untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Pemerintah daerah akan senantiasa bertekad disertai ikhtiar melalui berbagai macam intervensi kebijakan untuk secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan salah satu tujuan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, tentu saja linier dengan kebijakan yang secara langsung mendorong tumbuhnya masyarakat yang melek aksara dan akrab dengan dunia literasi," katanya.
"Hal ini kita tuangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2019 tentang Gerakan Penuntasan Buta Aksara di Kabupaten Lombok Tengah," kata Bupati Lalu Pathul Bahri pada acara Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Nasional 2022 di Praya, Kamis.
Ia mengatakan proses penganggaran dalam rangka penuntasan buta aksara setiap tahunnya ditingkatkan, hanya saja dengan kondisi keuangan yang dipengaruhi pandemi COVID-19, anggaran pada 2022 sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yakni Rp 7 miliar menjadi Rp4 miliar.
"Rata-rata penduduk buta aksara yang dibelajarkan per tahun sebanyak 3.531 orang," katanya.
Sejumlah strategi dilaksanakan untuk memerangi buta aksara di Kabupaten Lombok Tengah, yang dimulai dari proses perencanaan dan penganggaran yang terus meningkat dan melibatkan lintas sektoral.
Selain itu, dilakukan penajaman sasaran dengan melakukan verifikasi lapangan, penguatan kemitraan, kolaborasi dengan mitra strategis, lembaga nonpemerintah, optimalisasi peran PKBM dan memperkuat monitoring, serta evaluasi untuk memastikan pembelajaran buta aksara mencapai sasaran.
"Segala ikhtiar terus dilakukan. Hari Aksara Internasional juga bisa kita maknai sebagai sebuah simbol dalam mengutuk kebodohan dan kejumudan dalam berpikir," katanya.
Ia mengatakan hari ini merupakan hari yang istimewa bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, karena dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan peringatan Hari Aksara Internasional ke-57 tahun 2022 tingkat nasional. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan.
"Kami antusias mendapatkan kepercayaan ini, karena peringatan hari aksara internasional ini merupakan simbol bagi kita semua untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Pemerintah daerah akan senantiasa bertekad disertai ikhtiar melalui berbagai macam intervensi kebijakan untuk secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan salah satu tujuan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, tentu saja linier dengan kebijakan yang secara langsung mendorong tumbuhnya masyarakat yang melek aksara dan akrab dengan dunia literasi," katanya.