Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep penataan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di bagian barat Taman Sangkareang agar lebih layak. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Kamis, mengatakan konsep penataan PKL Sangkareang itu masuk dalam program revitalisasi halte PKL Sangkareang.
"Jadi halte (pinggiran) tempat PKL Taman Sangkareang ini mau kita tata ulang lagi, dengan menyiapkan lapak permanen," katanya kepada wartawan.
Menurutnya, untuk anggaran penataan lapak PKL Sangkareang akan dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah dari salah satu bank swasta di Kota Mataram yang nilainya di atas Rp100 juta. "Desain perencanaan dan model tempat yang disiapkan sudah selesai, kita tinggal menunggu persetujuan Pak Wali (Wali Kota Mataram)," katanya.
Dalam konsepnya, kata Uun, semua PKL Sangkareang berjualan di satu lokasi yakni di bagian barat Lapangan Sangkareang dengan lapak permanen lengkap dengan atapnya sehingga tidak ada lagi PKL yang berjualan di bagian timur lapangan. "Setelah lapak jadi, semua PKL fokus berjualan di bagian barat. Tidak ada lagi di lokasi lain," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram tata gapura Taman Sangkareang
Baca juga: Dispar Mataram tata bangunan tua Ampenan menjadi ruang kreatif
Lebih jauh Uun mengatakan, untuk lapak PKL yang disiapkan sebanyak 25 unit atau disesuaikan dengan pedagang tetap yang aktif berjualan setiap hari di Sangkareang. Akan tetapi, jika ditambah dengan PKL yang berjualan malam hari atau pedagang tidak tetap yang memakai tikar jumlahnya bisa mencapai 103 PKL.
"Namun, prioritas yang akan kita tata ini 25 PKL ini berjualan siang hari. Sedangkan untuk memperlebar saluran di samping lapak anggarannya dari Dinas PUPR," katanya.
"Jadi halte (pinggiran) tempat PKL Taman Sangkareang ini mau kita tata ulang lagi, dengan menyiapkan lapak permanen," katanya kepada wartawan.
Menurutnya, untuk anggaran penataan lapak PKL Sangkareang akan dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah dari salah satu bank swasta di Kota Mataram yang nilainya di atas Rp100 juta. "Desain perencanaan dan model tempat yang disiapkan sudah selesai, kita tinggal menunggu persetujuan Pak Wali (Wali Kota Mataram)," katanya.
Dalam konsepnya, kata Uun, semua PKL Sangkareang berjualan di satu lokasi yakni di bagian barat Lapangan Sangkareang dengan lapak permanen lengkap dengan atapnya sehingga tidak ada lagi PKL yang berjualan di bagian timur lapangan. "Setelah lapak jadi, semua PKL fokus berjualan di bagian barat. Tidak ada lagi di lokasi lain," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram tata gapura Taman Sangkareang
Baca juga: Dispar Mataram tata bangunan tua Ampenan menjadi ruang kreatif
Lebih jauh Uun mengatakan, untuk lapak PKL yang disiapkan sebanyak 25 unit atau disesuaikan dengan pedagang tetap yang aktif berjualan setiap hari di Sangkareang. Akan tetapi, jika ditambah dengan PKL yang berjualan malam hari atau pedagang tidak tetap yang memakai tikar jumlahnya bisa mencapai 103 PKL.
"Namun, prioritas yang akan kita tata ini 25 PKL ini berjualan siang hari. Sedangkan untuk memperlebar saluran di samping lapak anggarannya dari Dinas PUPR," katanya.