Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mulai menerima bantuan langsung tunai (BLT) dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Malang Peny Indriani, di Kota Malang, Kamis mengatakan bahwa ada sebanyak 16.151 penerima BLT BBM dan sembako.
"Untuk penyaluran kali ini, bukan hanya BLT BBM saja, tapi juga ada pencairan sembako," kata Penny.
Penny menjelaskan, setiap KPM yang ada di wilayah Kota Malang, masing-masing menerima BLT sebesar Rp500 ribu. BLT tersebut merupakan BLT BBM sebesar Rp300 ribu untuk periode September-Oktober, dan BLT Sembako sebesar Rp200 ribu untuk periode September.
Menurutnya, pelaksanaan penyaluran BLT BBM dan Sembako tersebut akan dilakukan selama dua hari pada 8-9 September 2022. Untuk warga Kecamatan Klojen, bisa mengambil BLT tersebut di Kantor Pos pusat di Kota Malang.
"Penyaluran hari ini hingga besok. Untuk besok adalah Kecamatan Lowokwaru dan Sukun. Penyaluran dilakukan di masing-masing kelurahan, hanya Kecamatan Klojen yang disalurkan dari kantor pos," katanya.
Ia menambahkan, para penerima BLT BBM tersebut merupakan warga Kota Malang yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Berdasarkan data, ada sebanyak 122 ribu warga wilayah tersebut yang masuk dalam DTKS.
"Di DTKS itu ada 122 ribu penerima, tapi yang diambil dari paling bawah dulu. Jadi yang paling bawah mendapat BPNT, PKH, BBM. Ini untuk mengangkat yang prasejahtera terlebih dahulu, biar terus berkembang," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga Kota Malang penerima BLT BBM, Suryati (70) mengatakan bahwa ia merasa senang mendapatkan BLT tersebut. Ia akan mempergunakan uang tersebut untuk membeli bahan makanan untuk keluarga. "Saya mendapatkan Rp500 ribu, saya senang. Saya sudah tidak bisa bekerja, ini akan saya gunakan untuk membeli makan, sembako dan lauk-pauk," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa terus memberikan bantuan karena saat ini ia sudah tidak lagi mampu bekerja. Ia merasa bersyukur pemerintah memberikan bantuan untuk menambah pemasukan bagi keluarganya itu. "Saya bersyukur mendapat bantuan untuk membeli makan. Saya berharap bantuan ini bisa diberikan terus karena saya sudah tua," katanya.
Baca juga: Penerima BLT BBM di Lotim sekitar 104 ribu keluarga
Baca juga: Anggaran BLT dari DBHCHT di Lombok Tengah mencapai Rp9 miliar
Dengan adanya penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu, akan memberikan dampak terhadap daya beli masyarakat. BLT BBM diberikan oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat akibat dampak penyesuaian harga BBM tersebut.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Kenaikan itu dimulai pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.
Selain Pertalite, BBM bersubsidi solar juga mengalami kenaikan, dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan BBM non-subsidi jenis Pertamax dilakukan penyesuaian harga dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Warga Kota Malang mulai terima BLT bahan bakar minyak
Petugas PT Pos Indonesia pada saat melakukan verifikasi data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada seorang warga, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)