Jakarta (ANTARA) - Charles Leclerc berharap strategi Ferrari berjalan dengan baik setelah ia membuka peluang besar meraih kemenangan di balapan kandang timnya dengan pole position Grand Prix Italia pada Sabtu.
Pebalap Monako itu berada dalam posisi terbaik untuk meraih kemenangan pertamanya sejak balapan di Austria, awal Juli lalu, berkat pole position kedelapan kalinya musim ini. Upaya terakhir Leclerc di Q3 membawanya 0,145 detik lebih cepat dari rival utamanya, yang juga pemuncak klasemen sementara Max Verstappen.
Leclerc juga diuntungkan setelah hampir separuh pesaingnya mendapat penalti mundur posisi start, termasuk Verstappen yang mundur lima posisi karena melebihi alokasi mesin. Ia berharap Ferrari tak mengulangi blunder seperti yang baru-baru ini mereka alami di Belanda, yang menyaksikan pitstop yang berantakan, unsafe release, dan keputusan strategi yang tak menentu. "Ini bukan karena kami di Monza yang lebih penting dari balapan-balapan lain sehingga kami tidak melakukan kesalahan," kata Leclerc dikutip AFP.
"Kami harus menjadi tim yang tidak membuat kesalahan ke manapun kami pergi. Betul, ini adalah akhir pekan yang spesial bagi kami tapi target kami tidak berubah, kami harus menjalani balapan yang bersih dan baik."
Pole Leclerc merupakan yang ke-22 bagi Ferrari di Monza. Akhir pekan ini Ferrari menggunakan livery spesial dengan tambahan warna kuning untuk memperingati hari jadi ke-100 sirkuit legendaris Italia tersebut.
Baca juga: Posisi start GP Italia di Monza
Baca juga: Timnas bola voli putri kalah kedua di ASEAN Grand Prix 2022
Leclerc akan berupaya memangkas defisit 109 poin dari Verstappen di depan presiden Ferrari John Elkann yang baru-baru ini mendukung Mattia Binotto untuk tetap mengepalai tim dan mempersembahkan gelar juara dunia sebelum 2026.
Leclerc akan berharap mengulangi kesuksesannya di Monza pada 2019 dari posisi start terdepan, akan tetapi Red Bull telah membuktikan mereka mampu tampil mendominasi dan bahkan memenangi balapan meski start dari posisi belakang, seperti yang dilakukan Verstappen di Spa dua pekan lalu.
Pebalap Monako itu berada dalam posisi terbaik untuk meraih kemenangan pertamanya sejak balapan di Austria, awal Juli lalu, berkat pole position kedelapan kalinya musim ini. Upaya terakhir Leclerc di Q3 membawanya 0,145 detik lebih cepat dari rival utamanya, yang juga pemuncak klasemen sementara Max Verstappen.
Leclerc juga diuntungkan setelah hampir separuh pesaingnya mendapat penalti mundur posisi start, termasuk Verstappen yang mundur lima posisi karena melebihi alokasi mesin. Ia berharap Ferrari tak mengulangi blunder seperti yang baru-baru ini mereka alami di Belanda, yang menyaksikan pitstop yang berantakan, unsafe release, dan keputusan strategi yang tak menentu. "Ini bukan karena kami di Monza yang lebih penting dari balapan-balapan lain sehingga kami tidak melakukan kesalahan," kata Leclerc dikutip AFP.
"Kami harus menjadi tim yang tidak membuat kesalahan ke manapun kami pergi. Betul, ini adalah akhir pekan yang spesial bagi kami tapi target kami tidak berubah, kami harus menjalani balapan yang bersih dan baik."
Pole Leclerc merupakan yang ke-22 bagi Ferrari di Monza. Akhir pekan ini Ferrari menggunakan livery spesial dengan tambahan warna kuning untuk memperingati hari jadi ke-100 sirkuit legendaris Italia tersebut.
Baca juga: Posisi start GP Italia di Monza
Baca juga: Timnas bola voli putri kalah kedua di ASEAN Grand Prix 2022
Leclerc akan berupaya memangkas defisit 109 poin dari Verstappen di depan presiden Ferrari John Elkann yang baru-baru ini mendukung Mattia Binotto untuk tetap mengepalai tim dan mempersembahkan gelar juara dunia sebelum 2026.
Leclerc akan berharap mengulangi kesuksesannya di Monza pada 2019 dari posisi start terdepan, akan tetapi Red Bull telah membuktikan mereka mampu tampil mendominasi dan bahkan memenangi balapan meski start dari posisi belakang, seperti yang dilakukan Verstappen di Spa dua pekan lalu.