Bogor, 12/5 (ANTARA) - Dua wartawan yang sempat tersesat dan ditemukan tim SAR Sabtu pagi, akan diangkut ke Jakarta dengan helikopter karena kondisinya lemah.
"Mereka kita arahkan untuk bergerak ke atas di tempat helipad saat evakuasi jenazah," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen Sonny Widjaja, usai rapat koordani di Poskodal operasi penyelamatan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Balai Embrio Ternak (BET) Kampung Pasir Bogor, Desa Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Dua orang wartawan sudah ditemukan oleh tim SAR, kita sudah berikan logistik dan air, saat ini mereka sedang dalam perjalanan turun," katanya.
Pangdam mengatakan, kedua wartawan yakni Ray Jordan dari Detik dan Ade dari Bali TV ditemukan tim SAR di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dekat jurang.
Keduanya ditemukan dalam kondisi kekurangan logistik dan dehidrasi.
"Tim SAR sudah memberikan logistik dan air untuk memulihkan kondisi mereka," katanya.
Mereka tersesat saat ikut naik bersama Tim SAR untuk
meliput proses evakuasi korban.
Keduanya terlepas dari tim karena mencari sumber air. Mereka berdua berangkat tanpa persiapan hanya membawa peralatan liputan saja. (*)
"Mereka kita arahkan untuk bergerak ke atas di tempat helipad saat evakuasi jenazah," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen Sonny Widjaja, usai rapat koordani di Poskodal operasi penyelamatan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Balai Embrio Ternak (BET) Kampung Pasir Bogor, Desa Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Dua orang wartawan sudah ditemukan oleh tim SAR, kita sudah berikan logistik dan air, saat ini mereka sedang dalam perjalanan turun," katanya.
Pangdam mengatakan, kedua wartawan yakni Ray Jordan dari Detik dan Ade dari Bali TV ditemukan tim SAR di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dekat jurang.
Keduanya ditemukan dalam kondisi kekurangan logistik dan dehidrasi.
"Tim SAR sudah memberikan logistik dan air untuk memulihkan kondisi mereka," katanya.
Mereka tersesat saat ikut naik bersama Tim SAR untuk
meliput proses evakuasi korban.
Keduanya terlepas dari tim karena mencari sumber air. Mereka berdua berangkat tanpa persiapan hanya membawa peralatan liputan saja. (*)