Mataram, 14/5 (ANTARA) - Rektor Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat Prof H Sunarpi PhD memastikan program Bidik Misi bebas dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme.
     "Universitas Mataram (Unram) tidak masuk dalam daftar temuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang adanya anak dosen di perguruan tinggi negeri yang mendapat beasiswa Bidik Misi," katanya di Mataram, Senin.
     Seperti diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta seluruh perguruan tinggi negeri untuk mengevaluasi program Bidik Misi, agar penerima beasiswa tersebut tepat sasaran, yakni siswa berprestasi dari keluarga miskin.
     Instruksi itu dikeluarkan karena ada anak dosen di sejumlah perguruan tinggi negeri yang masuk dalam daftar penerima beasiswa tersebut.
     Sunarpi mengatakan, pihaknya juga sudah menerima surat dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) mengenai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang meminta dilakukannya evaluasi program Bidik Misi di masing-masing perguruan tinggi negeri.
     Unram juga sudah membentuk tim yang akan melakukan verifikasi terhadap validitas data penerima beasiswa tersebut.
     "Tim itu akan turun ke lapangan untuk memeriksa keabsahan data penerima beasiswa Bidik Misi secara acak. Kami memaklumi adanya rekayasa data yang dikirim oleh pihak sekolah," ujarnya.
     Menurut dia, upaya mendatangi secara langsung rumah para penerima beasiswa perlu dilakukan karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga berencana turun langsung ke lapangan untuk membuktikan keabsahan data penerima beasiswa Bidik Misi.
     "Setiap kunjungan ke daerah, menteri sewaktu-waktu bisa mendatangi rumah penerima beasiswa. Itu dilakukan secara acak. Oleh sebab itu, kami juga antisipasi kemungkinan itu," ujarnya.
     Sunarpi juga sudah mengingatkan agar kepala sekolah tidak melakukan tindakan curang dalam proses pengajuan beasiswa Bidik Misi karena bisa diberikan sanksi berat jika terbukti melanggar aturan.
     "Kalau ada kecurangan, sekolah itu bisa kena 'blacklist' atau tidak mendapat jatah selama dua tahun berturut-turut," ujarnya.
     Bidik Misi adalah singkatan dari Beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Berprestasi, dikhususkan untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki prestasi yang baik dan konsisten semasa sekolah di tingkat SLTA.
     Beasiswa tersebut diberikan sejak pertama kali calon mahasiswa mendaftar sebagai mahasiswa. Jika sudah lulus, maka beasiswa ini menjadi salah satu bantuan khusus untuk meringankan biaya kuliah.
     Syarat yang paling utama untuk mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut adalah calon mahasiswa berasal dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor desa/lurah setempat.
     Bagi calon mahasiswa yang lolos verifikasi nantinya bisa mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) melalui dua jalur, yakni jalur undangan dan jalur tertulis.
     Jalur undangan dibuka sejak 1 Februari hingga 8 Maret 2012. Calon peserta dapat melakukan pendaftaran secara online melalui situs http://undangan.snmptn.ac.id.
     Panitia SNMPTN menetapkan pengumuman peserta yang lulus akan dilakukan pada 25 Mei 2012.
     Bagi calon mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang tidak lulus SNMPTN jalur undangan bisa melanjutkan tes melalui jalur tertulis. Jadwal pendaftaran serentak di seluruh PTN secara online di situs http://snmptn.ac.id. mulai tanggal 10 - 31 Mei 2012.
     Sementara ujian SNMPTN jalur tertulis secara resmi akan dilaksanakan serentak pada 12 - 13 Juni 2012. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024