Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengenang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra yang baru saja berpulang sebagai sosok yang memberi perhatian besar pada kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia.
"Saya selalu teringat perhatiannya yang besar pada kerukunan beragama dan toleransi beragama di Indonesia yang menurut dia menjadi fondasi hadirnya persatuan di negeri ini," kata Christina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Christina menyebut bahwa semasa hidupnya Azyumardi selalu menggaungkan prinsip saling respek dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan di antara berbagai agama. Bahkan, katanya pula, pluralisme bagi seorang Azyumardi tidak hanya antaragama melainkan juga intraagama.
"Menurutnya, Indonesia ini adalah gambaran surga yang ada di kitab suci. Ia katakan bahwa kekayaan alam yang baik, serta masyarakat yang hidup tenteram damai dalam keragaman adalah laiknya gambaran tentang surga. Maka menjadi kewajiban bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga kondisi tersebut," ujarnya pula.
Christina menyebut sebagai mitra Komisi I DPR RI dalam posisi Azyumardi sebagai Ketua Dewan Pers, kepergiannya tersebut juga membawa kehilangan penyangga yang mampu memberi arah dunia pers di Tanah Air.
"Perjalanan Azyumardi Azra yang pernah menjadi wartawan, pemimpin redaksi, dosen, penulis, hingga guru besar memberikan banyak kontribusi bagi perjalanan bangsa ini," katanya lagi. Kepergian Azyumardi, ujarnya lagi, adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Di mana ia mengenang Azyumardi sebagai sosok yang tenang, kritis, dan terdepan menyuarakan moderasi beragama.
"Dan pluralisme, toleransi, keindonesiaan serta demokrasi merupakan gambaran yang bisa kita lihat dari kiprah beliau selama ini," ujarnya. Dia pun menyampaikan duka cita, sekaligus menghaturkan doa atas berpulangnya Azyumardi di Malaysia pada Minggu siang.
"Selamat Jalan Prof (Azyumardi) beristirahatlah dalam damai. Terima kasih atas seluruh jasamu. Turut berduka mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan, ketabahan dan penghiburan," katanya pula.
Baca juga: Anggota Dewan Pers sebut Azyumardi seorang bersemangat
Baca juga: Berpulangnya Azyumardi Azra, cendekiawan memimpin Dewan Pers
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat. Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Azyumardi adalah cendekiawan Muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025. Ia dilantik memimpin Dewan Pers pada Mei lalu.
"Saya selalu teringat perhatiannya yang besar pada kerukunan beragama dan toleransi beragama di Indonesia yang menurut dia menjadi fondasi hadirnya persatuan di negeri ini," kata Christina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Christina menyebut bahwa semasa hidupnya Azyumardi selalu menggaungkan prinsip saling respek dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan di antara berbagai agama. Bahkan, katanya pula, pluralisme bagi seorang Azyumardi tidak hanya antaragama melainkan juga intraagama.
"Menurutnya, Indonesia ini adalah gambaran surga yang ada di kitab suci. Ia katakan bahwa kekayaan alam yang baik, serta masyarakat yang hidup tenteram damai dalam keragaman adalah laiknya gambaran tentang surga. Maka menjadi kewajiban bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga kondisi tersebut," ujarnya pula.
Christina menyebut sebagai mitra Komisi I DPR RI dalam posisi Azyumardi sebagai Ketua Dewan Pers, kepergiannya tersebut juga membawa kehilangan penyangga yang mampu memberi arah dunia pers di Tanah Air.
"Perjalanan Azyumardi Azra yang pernah menjadi wartawan, pemimpin redaksi, dosen, penulis, hingga guru besar memberikan banyak kontribusi bagi perjalanan bangsa ini," katanya lagi. Kepergian Azyumardi, ujarnya lagi, adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Di mana ia mengenang Azyumardi sebagai sosok yang tenang, kritis, dan terdepan menyuarakan moderasi beragama.
"Dan pluralisme, toleransi, keindonesiaan serta demokrasi merupakan gambaran yang bisa kita lihat dari kiprah beliau selama ini," ujarnya. Dia pun menyampaikan duka cita, sekaligus menghaturkan doa atas berpulangnya Azyumardi di Malaysia pada Minggu siang.
"Selamat Jalan Prof (Azyumardi) beristirahatlah dalam damai. Terima kasih atas seluruh jasamu. Turut berduka mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan, ketabahan dan penghiburan," katanya pula.
Baca juga: Anggota Dewan Pers sebut Azyumardi seorang bersemangat
Baca juga: Berpulangnya Azyumardi Azra, cendekiawan memimpin Dewan Pers
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat. Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Azyumardi adalah cendekiawan Muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025. Ia dilantik memimpin Dewan Pers pada Mei lalu.