Menag sampaikan duka mendalam atas berpulangnya Azyumardi

id Azyumardi Azra,dewan pers,menag

Menag sampaikan duka mendalam atas berpulangnya Azyumardi

Cendekiwan Muslim Indonesia Prof Azyumardi Azra. ANTARA/Muhammad Zulfikar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra, menyebutnya sebagai intelektual berkaliber dunia.

"Indonesia berduka. Almarhum adalah intelektual Tanah Air berkaliber dunia. Karya, ide dan gagasannya sangat mencerahkan, terutama pada ilmu kesejarahan yang menjadi bidang kepakarannya," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Yaqut mengatakan bahwa Prof Azra, begitu sapaan akrabnya, adalah tipologi ilmuwan organik dan akademisi yang membumi. Sebagai intelektual, Azyumardi sangat responsif dan kontributif terhadap dinamika perkembangan zaman.

Menag mengatakan bahwa sebelum mengenal Azyumardi secara langsung, dia terlebih dahulu mengenalnya lewat karya akademik dan sosialnya. "Beliau sangat produktif menulis, baik dalam bentuk buku, artikel jurnal dan tulisan-tulisan populernya di media massa. Tepat kalau beliau dijuluki sebagai cendekiawan yang konsisten dengan dunia akademik dan selalu berpikir dengan tangannya," tuturnya.

Yaqut menyebut bahwa mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu tidak hanya bergelut dengan buku tapi juga berkecimpung di masyarakat. Berbagai organisasi sosial dan profesi aktif diikuti, termasuk sebagai Ketua Dewan Pers.

Baca juga: Berpulangnya Azyumardi Azra, cendekiawan memimpin Dewan Pers
Baca juga: Azyumardi Azra meninggal karena serangan jantung


Dia juga memuji Azyumardi sebagai intelektual Muslim par exellence yang selalu menyuarakan moderasi beragama dalam karya-karyanya. "Seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri berhutang dalam ide dan gagasan hingga PTKIN bisa berkembang pesat hingga sekarang," jelasnya.

Menag menyebut bahwa Azyumardi adalah sosok sangat sederhana, yang menjadi teladan bagi semua akademisi dan intelektual di Indonesia. "Indonesia berduka, semoga almarhum senantiasa mendapat limpahan rahmat Allah SWT. Aamiin," demikian Yaqut Cholil Qoumas.