Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kondisi jalan raya di jalan utama Kota Praya Lombok Tengah terlihat rusak dan berlubang di beberapa tempat dan sudah lama menjadi keluhan, karena mengancam keselamatan para pengendara motor khususnya atau rawan kecelakaan.
Salah satu pengendara motor, Jeman, di Praya, Senin, mengatakan, kondisi jalan yang rusak dan berlubang membuatnya merasa tidak nyaman dan pernah terjungkal di jalan sekitar simpang empat Kodim 1620 Lombok Timur ke arah timur.
"Saya waktu itu pulang dari Mataram pada malam hari, walaupun sering lewat di jalan ini tapi saya sering lupa ada lubang di jalan ini," katanya.
Pada saat dirinya melaju dengan kecepatan tinggi, sepeda motor langsung bergetar ketika roda kendaraan melintasi lubang tersebut dan nyaris nyungsep ke pembatas jalan di sebelahnya, karena hampir tidak bisa dikendalikan.
"Meskipun lubang-lubang itu tidak besar, tapi cukup membuat pengguna kendaraan roda dua bisa tersandung jika tidak mengetahui adanya aspal berlubang atau rusak," katanya.
Selain itu, Munajem, salah satu warga yang tinggal di sekitar jalan itu mengatakan, lubang-lubang itu juga terlihat cukup dalam meskipun tidak dengan ukuran besar, sehingga pengendara yang paling beresiko kecelakaan adalah pengguna roda dua.
"Saya beberapa kali melihat pengendara roda dua yang tergelincir, karena lubang-lubang itu, jadi sangat beresiko bagi pengendara roda dua yang tidak tahu kondisi jalan itu," katanya.
Ia juga berharap agar Pemerintah Lombok Tengah lebih memperhatikan kondisi jalan yang rusak, untuk kenyamanan pengendara. Terlebih lagi jalan tersebut menjadi jalan antar Kabupaten bahkan Provinsi.
"Harapan kita semua tentu untuk pemerintah lebih memperhatikan lagi kerusakan yang ada di jalan untuk kemananan dan kenyamanan pengendara," katanya.
Pantauan wartawan, kondisi aspal yang sudah rusak terlihat di sekitar simpang empat Kodim ke arah timur hingga Bundaran Masjid Jamiq Praya. Aspal sudah mengelupas, karena tergerus air hujan, yang selalu tergenang pada wilayah tersebut ketika musim hujan.
Hingga berita ini diturunkan, Dinas PUPR Lombok Tengah belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kondisi jalan yang berlubang tersebut.
Salah satu pengendara motor, Jeman, di Praya, Senin, mengatakan, kondisi jalan yang rusak dan berlubang membuatnya merasa tidak nyaman dan pernah terjungkal di jalan sekitar simpang empat Kodim 1620 Lombok Timur ke arah timur.
"Saya waktu itu pulang dari Mataram pada malam hari, walaupun sering lewat di jalan ini tapi saya sering lupa ada lubang di jalan ini," katanya.
Pada saat dirinya melaju dengan kecepatan tinggi, sepeda motor langsung bergetar ketika roda kendaraan melintasi lubang tersebut dan nyaris nyungsep ke pembatas jalan di sebelahnya, karena hampir tidak bisa dikendalikan.
"Meskipun lubang-lubang itu tidak besar, tapi cukup membuat pengguna kendaraan roda dua bisa tersandung jika tidak mengetahui adanya aspal berlubang atau rusak," katanya.
Selain itu, Munajem, salah satu warga yang tinggal di sekitar jalan itu mengatakan, lubang-lubang itu juga terlihat cukup dalam meskipun tidak dengan ukuran besar, sehingga pengendara yang paling beresiko kecelakaan adalah pengguna roda dua.
"Saya beberapa kali melihat pengendara roda dua yang tergelincir, karena lubang-lubang itu, jadi sangat beresiko bagi pengendara roda dua yang tidak tahu kondisi jalan itu," katanya.
Ia juga berharap agar Pemerintah Lombok Tengah lebih memperhatikan kondisi jalan yang rusak, untuk kenyamanan pengendara. Terlebih lagi jalan tersebut menjadi jalan antar Kabupaten bahkan Provinsi.
"Harapan kita semua tentu untuk pemerintah lebih memperhatikan lagi kerusakan yang ada di jalan untuk kemananan dan kenyamanan pengendara," katanya.
Pantauan wartawan, kondisi aspal yang sudah rusak terlihat di sekitar simpang empat Kodim ke arah timur hingga Bundaran Masjid Jamiq Praya. Aspal sudah mengelupas, karena tergerus air hujan, yang selalu tergenang pada wilayah tersebut ketika musim hujan.
Hingga berita ini diturunkan, Dinas PUPR Lombok Tengah belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kondisi jalan yang berlubang tersebut.