Mataram (ANTARA) - Sekolah di Mataram mengibarkan bendera setengah tiang untuk memperingati hari kesaktian pancasila dan G30S/PKI juga penghormatan atas wafatnya Mayjen TNI (Purn) Dr H Warsito SH MM Gubernur Nusa Tenggara Barat keempat, Jumat.
Pengibaran bendera merah putih setengah tiang bertujuan menghormati jasa para pahlawan yang gugur akibat peristiwa G30S/PKI. Selain bentuk penghormatan, pengibaran bendera merah putih setengah tiang juga sebagai bentuk berkabung dan/atau kemalangan.
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Mataram Siti Nurhani Spd, mengatakan, pelaksanaan upacara bendera dengan seluruh warga sekolah baik dengan guru dan siswa dengan tata cara pada peringatakan hari kesaktian pancasila
"Kita patut bersyukur dan patut berterima kasih (pahlawan yang gugur), salah satunya dengan cara melakukan upacara bendera," katanya.
Terkait dengan Kesaktian Pancasila, Siti juga menghimbau kepada ibu bapak guru khususnya guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) agar menekankan dan memperkenalkan pahlawan revolusi dan menjelaskan perjuangan yang mereka lakukan untuk bangsa. Sehingga, para siswa akan terbentuk jiwa nasionalismenya.
Di SMAN 5 Mataram juga merealisasikan nilai-nilai pancasila. Terlihat dari pelaksanaan nilai pancasila pada sila pertama 'Ketuhanan yang Maha Esa', setiap pagi sebelum memulai pembelajaran siswa dan guru membaca Al-Qur'an. Selain itu, para siswa dan guru juga melaksanakan sholat berjamaah di masjid dan Islamic Center.
Sementara itu, guru SMAN 3 Mataram Dra Ni Putu Tirtayasa mengatakan dengan pengibaran bendera merah putih setengah tiang untuk menghormati dan bentuk berkabung atas wafatnya mantan Gubernur NTB Warsito.
"Karena beliau juga berjasa dalam membangun NTB, maka patut kita doakan agar amal ibadahnya diterima disisi-Nya," katanya
Di hari kesaktian pancasila ini Putu juga berharap anak muda saat ini lebih meningkatkan rasa nasionalisme atau cinta tanah air.
Pengibaran bendera merah putih setengah tiang bertujuan menghormati jasa para pahlawan yang gugur akibat peristiwa G30S/PKI. Selain bentuk penghormatan, pengibaran bendera merah putih setengah tiang juga sebagai bentuk berkabung dan/atau kemalangan.
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Mataram Siti Nurhani Spd, mengatakan, pelaksanaan upacara bendera dengan seluruh warga sekolah baik dengan guru dan siswa dengan tata cara pada peringatakan hari kesaktian pancasila
"Kita patut bersyukur dan patut berterima kasih (pahlawan yang gugur), salah satunya dengan cara melakukan upacara bendera," katanya.
Terkait dengan Kesaktian Pancasila, Siti juga menghimbau kepada ibu bapak guru khususnya guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) agar menekankan dan memperkenalkan pahlawan revolusi dan menjelaskan perjuangan yang mereka lakukan untuk bangsa. Sehingga, para siswa akan terbentuk jiwa nasionalismenya.
Di SMAN 5 Mataram juga merealisasikan nilai-nilai pancasila. Terlihat dari pelaksanaan nilai pancasila pada sila pertama 'Ketuhanan yang Maha Esa', setiap pagi sebelum memulai pembelajaran siswa dan guru membaca Al-Qur'an. Selain itu, para siswa dan guru juga melaksanakan sholat berjamaah di masjid dan Islamic Center.
Sementara itu, guru SMAN 3 Mataram Dra Ni Putu Tirtayasa mengatakan dengan pengibaran bendera merah putih setengah tiang untuk menghormati dan bentuk berkabung atas wafatnya mantan Gubernur NTB Warsito.
"Karena beliau juga berjasa dalam membangun NTB, maka patut kita doakan agar amal ibadahnya diterima disisi-Nya," katanya
Di hari kesaktian pancasila ini Putu juga berharap anak muda saat ini lebih meningkatkan rasa nasionalisme atau cinta tanah air.