Nganjuk (ANTARA) - Kawanan perampok bersenjata api melakukan aksinya di Pasar Karangsemi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dan membawa emas perhiasan seberat 5 kilogram atau senilai Rp1 miliar.

     "Kami masih selidiki kasus ini. Petugas masih kami turunkan untuk mengusutnya," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Sektor Gondang Aiptu Suyanto di Nganjuk, Jumat.

     Aksi perampokan itu, kata dia, tergolong nekat, karena dilakukan saat ramai suasana pasar sedang ramai. Namun, di toko emas "Indah Jaya" yang berada di kawasan itu saat kejadian hanya dijaga seorang saja.

     Diduga, kawanan perampok yang diketahui berjumlah empat orang itu sengaja memanfaatkan situasi, dengan sepinya toko emas saat itu. Para perampok itu langsung masuk dan menodongkan senjata api pada penjaga toko, Ainur Rofiq.

     Ainur yang ditemui mengaku langsung kaget ketika ada rombongan orang dengan memakai cadar masuk ke dalam toko.

     Mereka ada empat orang naik sepeda motor jenis Yamaha. Tiga orang perampok yang diketahui laki-laki masuk ke dalam toko, sementara seorang lainnya berjaga di luar toko. Dengan menodongkan senjata api, mereka meminta agar ia membuka etalase tempat memajang perhiasan emas.

     Iapun mengaku takut sehingga langsung memenuhi permintaan para perampok itu. Para perampok itupun juga langsung tanpa banyak bertanya, langsung menggasak perhiasan emas yang dipajang di etalase.

    Jito, salah seorang saksi mengaku sempat mendengar teriakan Ainur. Ia sempat berusaha untuk masuk melihat situasi, tapi sampai di depan toko kepalanya juga ditodong senjata api. Ia tidak berani bertindak lebih lanjut, karena perampok yang mendongkan senjata api di kepalanya meminta agar dirinya tidak ikut campur.

     "Kepala saya sempat ditodong senjata api, jadinya tidak bisa berbuat banyak. Para perampok itu setelah mengambil barang langsung lari ke arah utara, menuju Kecamatan Kota," ucap Jito dengan wajah masih pucat.

     Pascaperistiwa tersebut, ia dengan warga lainnya membantu Ainur yang kelihatan masih pucat. Mereka juga melaporkan kasus ini ke polisi dan petugas langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat perkara (TKP).

     Polisi memasang garis untuk memudahkan penyelidikan. Mereka berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya tempat peluru pistol pelaku yang tertinggal di dalam toko, serta sejumlah barang bukti lainnya.

     Kejadian itu sempat membuat para warga baik para pedagang maupun yang lewat di lokasi kejadian ramai. Terlebih lagi, setelah polisi datang. Namun, setelah petugas meminta agar mereka membubarkan diri, kerumunan itu akhirnya bubar. Sampai saat ini, kasus perampokan itu masih dalam penyelidikan. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024