Mataram (ANTARA) - Proses pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 5 Mataram, berbasiskan elektronik serta didampingi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nusa Tenggara Barat.
Pembina Osis SMAN 5 Mataram, Bunar Bhawa SPd, Senin, menjelaskan pemilihan ketua Osis kali ini berbasis elektronik yang didampingi oleh KPU, diikuti oleh seluruh warga SMAN 5 Mataram, dengan jumlah 1.289 hak suara untuk memilih dua kandidat ketua Osis.
“Tahun ini pertama kali SMAN 5 Mataram menggunakan elektronik dalam proses pemilihan ketua Osis, selain itu satu satunya sekolah yang bekerja sama dengan KPU, serta melibatkan seluruh warga SMAN 5 Mataram, dari siswa, guru, dan staf tata usaha,” katanya.
Kata dia, proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik efektif dilakukan karena tidak mengganggu proses belajar siswa. Serta efesien waktu dan biaya.
“Proses pemilihan dari setiap kelas hanya membutuhkan waktu 15 -20 menit, sehingga dengan cara ini proses belajar siswa tidak terganggu,” katanya.
Ia berharap dengan proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik, dapat menjadi inspiransi bagi sekolah lain.
“Semoga ke depannya proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik yang diterapkan di SMAN 5 Mataram bisa diikuti oleh sekolah lainnya,” katanya.
Pembina Osis SMAN 5 Mataram, Bunar Bhawa SPd, Senin, menjelaskan pemilihan ketua Osis kali ini berbasis elektronik yang didampingi oleh KPU, diikuti oleh seluruh warga SMAN 5 Mataram, dengan jumlah 1.289 hak suara untuk memilih dua kandidat ketua Osis.
“Tahun ini pertama kali SMAN 5 Mataram menggunakan elektronik dalam proses pemilihan ketua Osis, selain itu satu satunya sekolah yang bekerja sama dengan KPU, serta melibatkan seluruh warga SMAN 5 Mataram, dari siswa, guru, dan staf tata usaha,” katanya.
Kata dia, proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik efektif dilakukan karena tidak mengganggu proses belajar siswa. Serta efesien waktu dan biaya.
“Proses pemilihan dari setiap kelas hanya membutuhkan waktu 15 -20 menit, sehingga dengan cara ini proses belajar siswa tidak terganggu,” katanya.
Ia berharap dengan proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik, dapat menjadi inspiransi bagi sekolah lain.
“Semoga ke depannya proses pemilihan ketua osis berbasis elektronik yang diterapkan di SMAN 5 Mataram bisa diikuti oleh sekolah lainnya,” katanya.