Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, dengan harapan bisa untuk mewujudkan sekolah nol emisi karbon (net zero karbon) di kawasan Jakarta.
“Kehadiran PLTS atap sekolah ini juga menjadi sarana penting untuk mendukung Pemerintah Jakarta dalam mewujudkan program sekolah net zero carbon,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko di Jakarta Selatan, Rabu.
Sarjoko mengatakan hal itu dalam peresmian PLTS di SMAN 70 Jakarta Kelurahan Kramat Pela Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tiga sekolah yang terpasang PLTS, yakni SMAN 70 Jakarta Selatan, SMAN 54 Jakarta Pusat, dan SMAN 53 Jakarta Barat. Diharapkan PLTS mampu memberikan edukasi kepada pelajar terhadap pentingnya energi terbarukan di masa mendatang.
Dia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergisitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Paiton Energi yang telah berupaya mendukung kebijakan energi terbarukan khususnya di dunia pendidikan.
"Saya berharap PLTS ini mampu memberikan dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Paiton Energi Fazil Erwin Alfitri menjelaskan, PT Paiton Energy menghadirkan PLTS atap untuk sekolah dalam bentuk 20 unit Solar PV (Photovoltaic) dengan kapasitas 10 Kilowatt Peak (KWP).
Satu PLTS atap tersebut, lanjut Fazil, mampu menyediakan listrik hingga 10 Kilowatt (KW) yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari sekolah, dan setiap bulan PLTS ini mampu mereduksi emisi CO2 sebesar 0,68 ton, dan setara dengan menanam satu pohon.
"Pemasangan tersebut sebagai bagian dari upaya kami turut mendukung pemerintah mencapai tiga dari 17 komitmen global dan nasional dalam tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan berkualitas, energi Bersih dan terjangkau, serta Penanganan Perubahan iklim," ujar Fazil.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta Sunaryo, instalasi PLTS atap ini membawa manfaat nyata bagi SMAN 70, baik dari segi pembelajaran, efisiensi energi, maupun pengurangan emisi karbon.
Baca juga: Jelang Nataru, PLN UIW NTB Terangi 3.497 Rumah Tangga Lewat Program BPBL
Sekolah berkomitmen untuk memanfaatkan fasilitas ini secara optimal demi mendukung pendidikan yang lebih berkualitas.
"Selain manfaat energi, program ini telah menjadi alat pembelajaran praktis bagi siswa kami. Kami yakin fasilitas ini akan memotivasi siswa untuk memahami lebih dalam tentang energi terbarukan dan pentingnya menjaga lingkungan," kata Sunaryo.
Baca juga: Pengecasan kendaraan listrik di SPKLU naik lima kali lipat
Pemasangan PLTS diharapkan menyukseskan Program Pemerintah Daerah Khusus Jakarta untuk Pembentukan Sekolah Net Zero Carbon, yang merupakan bagian dari mendukung Jakarta mencapai target Kota Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission) pada 2050.