Lombok Tengah (ANTARA) - Bendungan Batujai Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi proyek percobaan (pilot project) bagi pembangunan hub pesawat air guna meningkatkan kunjungan pariwisata di daerah setempat.
"Rencana ini telah lama dan sudah dikomunikasikan dengan Gubernur NTB. Pada 2026 direncanakan bisa beroperasi dalam mendukung pengembangan pariwisata," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri saat menerima investor pembangunan pesawat air asal Kanada di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan pengembangan pesawat air di Lombok Tengah ini untuk menunjang peningkatan pariwisata dan pasar pesawat air ini untuk wisatawan menengah ke atas yang membutuhkan pelayanan aman dan nyaman untuk melihat keindahan Lombok dan tempat wisata lainnya.
"Bendungan Batujai ini menjadi terminal hub penerbangan pesawat air," katanya.
Baca juga: Bali, NTB dan NTT sepakati bangun super hub pariwisata
Ia mengatakan rute penerbangan pesawat air ini bisa menuju Bali, Sumbawa, Gili Trawangan, Gili Air, Mandalika dan Senggigi, serta ke NTT.
"Cara ini mempercepat konektivitas antardestinasi wisata," katanya.
Sementara itu, Investor pengembangan pesawat air Maechal mengatakan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat saat ini sangat baik dan destinasi wisata di Lombok maupun Sumbawa sangat indah dan menarik dikunjungi oleh wisatawan.
"Cara baru ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan kunjungan wisatawan di NTB," katanya.
Ia mengatakan pesawat air ini untuk mendukung konektivitas yang dibutuhkan wisatawan yang cepat dan nyaman.
"Penerbangan pesawat air ini untuk mempercepat akses menuju destinasi wisata yang ada di NTB maupun Bali," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB bidik berbagai rute baru penerbangan langsung
Vice Presiden AmanAir Daniel Dwi Ananta mengatakan untuk tahap pertama pembangunan yang adalah hanggar atau tempat penyimpanan pesawat dengan luas lahan yang dibutuhkan sekitar 50 are.
"Kami akan membangun tempat penyimpanan pesawat dulu," katanya.
Namun, untuk saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan pemerintah dan pihak terkait untuk proses izin investasi pengembangan pesawat air tersebut.
"Ada dua pesawat dulu yang dioperasikan dan direncanakan beroperasi 2026 mendatang," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB Iqbal temui bos maskapai bahas hub penerbangan nasional