Mataram (ANTARA) - MIM Foundation sebagai lembaga sosial dan kemanusiaan menyalurkan bantuan yang merupakan amanah warga Nusa Tenggara Barat untuk korban bencana Aceh dan Sumatera.
Seperti diketahui, banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan rumah terendam, akses jalan terputus, serta aktivitas warga lumpuh. Kondisi darurat tersebut memaksa banyak warga mengungsi dengan kebutuhan mendesak akan pangan, air bersih dan layanan kesehatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah di Sumatera dan Aceh mencapai 1.059 orang hingga 17 Desember 2025.
Merespons bencana Aceh dan Sumatera tersebut, MIM Foundation mengirimkan relawan ke wilayah terdampak dengan tingkat kerusakan parah, yakni Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Relawan MIM Foundation diberangkatkan dari Mataram menuju Sumatra Barat pada Selasa (9/12/2025).
Setibanya di lokasi, relawan MIM Foundation langsung melakukan asesmen lapangan untuk memetakan kondisi terkini serta mengidentifikasi kebutuhan prioritas masyarakat terdampak, khususnya di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Hingga Kamis (18/12/2025), relawan telah menjalankan aksi kemanusiaan selama sebelas hari di berbagai titik banjir di Sumatera Barat dan Aceh.
Aksi kemanusiaan bencana Aceh dan Sumatera tersebut meliputi pendirian posko dapur umum untuk produksi makanan siap saji setiap hari, distribusi air bersih, serta penyaluran paket sembako bagi warga pengungsi dan masyarakat terdampak banjir. Program bantuan ini direncanakan berlangsung hingga akhir Desember 2025.
Relawan MIM Foundation, Sukmadi Farid Sabri, menyampaikan bahwa kondisi di lapangan masih belum sepenuhnya stabil. Banyak warga terpaksa bertahan di pengungsian karena rumah mereka rusak atau hanyut akibat banjir dan longsor. Di Kabupaten Aceh Tamiang, pasokan listrik juga belum sepenuhnya pulih akibat kerusakan fasilitas umum.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat NTB atas dukungan dan donasi yang telah dipercayakan kepada MIM Foundation. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat terdampak banjir di Sumatera," katanya.
Ia menambahkan, relawan MIM Foundation yang bertugas di Aceh Tamiang saat ini berjumlah empat orang. Ke depan, pihaknya menargetkan penguatan layanan kesehatan, dukungan psikososial, serta kegiatan trauma healing bagi warga yang masih mengalami trauma akibat banjir bandang dan tanah longsor.
"Mohon doa dan dukungan agar bencana ini segera berlalu dan masyarakat di wilayah terdampak dapat kembali bangkit," ucap Farid.