Masyarakat diminta waspada banjir rob setinggi 2 meter di NTB

id banjir rob,bmkg,pasang air laut,air laut pasang,air pasang maksimum,perairan ntb,pesisir ntb,fase bulan baru,bmkg ntb

Masyarakat diminta waspada banjir rob setinggi 2 meter di NTB

Ilustrasi: Petak tambak warga terendam banjir pesisir atau rob di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-BNPB

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tentang potensi banjir rob dengan pasang maksimum mencapai dua meter di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Peringatan banjir rob berlaku hingga 25 Desember 2025," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB Satria Topan Primadi dalam laporan di Mataram, Kamis.

Satria mengatakan waktu pasang maksimum di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, berlangsung pada pukul 20.00 sampai 01.00 WITA. Sedangkan waktu pasang maksimum di Sape, Kabupaten Bima, terjadi sekitar pukul 20.00 hingga 03.00 WITA.

"Kami imbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir untuk mewaspadai banjir rob," kata Satria Topan Primadi.

Baca juga: Warga NTB diimbau waspadai banjir rob saat fase bulan baru

Selain banjir rob, lanjut dia, fenomena lain yang juga perlu diwaspadai berupa gelombang tinggi sekitar 1,25 sampai 2,5 meter. Bibit Siklon Tropis 93S yang berada di perairan Samudera Hindia bagian timur Pulau Jawa turut memberikan dampak terhadap gelombang tinggi.

Di NTB, jumlah desa dan kelurahan yang langsung berbatasan dengan laut sebanyak 292 desa/kelurahan atau sekitar 25 persen dari total 1.166 desa dan kelurahan di provinsi tersebut.

Daerah dengan jumlah desa paling banyak berada di tepi laut adalah Kabupaten Bima sebanyak 68 desa, Kabupaten Sumbawa 63 desa, dan Kabupaten Lombok Timur ada 44 desa.

Baca juga: Warga NTB diimbau waspadai banjir rob imbas supermoon

Satria mengungkapkan daerah-daerah yang berpotensi terdampak banjir rob, antara lain Ampenan, Lembar, Jerowaru, Labuan Lombok, Labuan Badas, Palibelo, Hu'u, hingga Sape dan Asakota.

Potensi banjir rob yang terjadi saat ini dipengaruhi fase bulan baru yang berlangsung pada 20 Desember 2025. Fase bulan baru terjadi akibat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga Bulan tampak gelap dari Bumi lantaran sisi terang sepenuhnya menghadap Matahari.

Ketika fase bulan baru tersebut muncul, lanjut dia, maka air laut mengalami pasang akibat daya tarik gravitasi Bulan dan Matahari yang sejajar dengan Bumi.

Baca juga: Warga pesisir NTB diingatkan waspadai potensi banjir rob
Baca juga: Warga pesisir NTB diingatkan mewaspadai potensi banjir rob

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.