Bangkok (ANTARA) - Kapten tim nasional futsal putri Indonesia Novita Murni Piranti menyebut medali perak SEA Games 2025 Thailand sebagai hasil terbaik yang dapat diraih timnya, sekaligus menjadi capaian bersejarah bagi futsal putri Indonesia.
“Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mendukung Futsal Putri Indonesia, ini mungkin hasil yang terbaik,” kata Novita Murni Piranti usai partai final SEA Games 2025, di Bangkokthonburi University, Bangkok, Kamis.
Novita menilai pertandingan final berjalan sulit bagi Indonesia, terutama pada babak pertama ketika tim kehilangan fokus dan harus kebobolan beberapa gol cepat. Kondisi tersebut membuat langkah tim semakin berat untuk mengejar ketertinggalan.
“Tadi di babak pertama kita lengah jadi kita banyak kecurian gol,” ujar Novita, seraya menambahkan bahwa timnya berusaha tampil lebih baik pada paruh kedua pertandingan.
Menurut Novita, kebangkitan Indonesia pada babak kedua belum cukup untuk mengubah hasil akhir karena rapatnya pertahanan lawan dan kesulitan tim dalam memaksimalkan peluang mencetak gol.
“Tapi, di babak kedua kita bangkit tetapi sulit untuk mencetak gol,” kata pemain yang dipercaya memimpin skuad futsal putri Indonesia tersebut.
Baca juga: Timnas futsal putra Indonesia menjaga asa medali emas
Meski gagal meraih emas, Novita menegaskan bahwa raihan medali perak tetap patut disyukuri karena menjadi pencapaian tertinggi futsal putri Indonesia sepanjang keikutsertaan di SEA Games.
“Mungkin ini hasil yang terbaik untuk Futsal Putri Indonesia di SEA Games 2025,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keberhasilan Indonesia menembus partai final untuk pertama kalinya sejak futsal putri dipertandingkan di SEA Games, yang menurutnya menjadi bukti perkembangan tim dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Kabaddi Indonesia meraih emas ke-80 Indonesia di SEA Games
“Iya, ini pertama kali kita masuk final dan mendapatkan medali perak SEA Games,” kata Novita.
Tim nasional futsal putri Indonesia harus puas berkalung medali perak SEA Games 2025 Thailand selepas menelan kekalahan 0-5 kontra Vietnam dalam partai final.
Tim besutan Luis Estrela itu mengalami kesulitan seperti pertemuan pertama kontra Vietnam di laga pembuka fase penyisihan kedua tim pada Jumat (12/12).
