Mataram, 4/7 (ANTARA) - Yayasan Pembangunan Ekonomi Sumbawa Barat  sebagai mitra strategis Departemen Pengembangan Masyarakat  PT Newmont Nusa Tenggara memamerkan produk pangan berbahan baku kulit pisang pada Expo NTB 2012 yang digelar di GOR Turide Cakranegara, Kota Mataram.

     Salah seorang Staf Yayasan Pembangunan Ekonomi Sumbawa Barat (YPESB) Sarafuddin di stan Expo NTB 2012 di GOR Turide Kota Mataram di Mataram, Rabu mengatakan, produk olahan jenis kerupuk berbahan baku kulit pisang kepok itu cukup diminati pengunjung, karena rasanya gurih.

     "Kerupuk tersebut dibuat dari bagian dalam kulit pisang yang dicampur dengan bahan lain, seperti  tepung. Produk makanan kecil itu diprodukksi oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Alova binaan YPESB yang merupakan mitra strategis PT Newmont Nusa Tenggara Dalam mengembangkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

     Jenis makanan ringan tersebut dikemas cukup menarik dan dilengkapi label layak edar dari Balai Besar Pangawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram dan dijual masih mentah seharga Rp15.000 per bungkus berisi sekitar 150 gram.

     Ia mengatakan, UMKM binaan YPESB tersebut mampu memproduksi rata-rata 100 bungkus per hari. Makanan ringan berbahan baku kulit pisang itu baru dipasarkan di pasar lokal Kabupaten Sumbawa Barat, karena produksi masih relatif terbatas.

     "Kami baru mampu melayani permintaan konsumen lokal di Sumbawa Barat, karena produksi masih terbatas. Kedepan diharapkan bisa dipasarkan ke luar daerah, bahkan jika mungkin di luar NTB," katanya.

     Menurut Sarafuddin, peluang untuk mengembangkan usaha makanan ringan dengan memanfaatkan limbah kulit pisang itu masih terbuka luas, karena bahan baku tersedia cukup banyak dan produk itu cukup diminati konsumen.

     Dia mengatakan, di Provinsi NTB, produk makanan ringan tersebut baru diproduksi oleh UMKM di Kabupaten Sumbawa Barat. Pihaknya akan terus meingkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan ringan tersebut.

     Selain produk makanan ringan berbaban baku limbah kulit pisang, pada Expo NTB itu YPESB juga memamerkan berbagai produk lainnya yang berbahan baku lidah buaya, seperti dodol lidah buaya dan minuman bermerek alova, serta jamur.

     Senior Media Relations and Specialist Project PTNNT Baiq Idayani mengatakan, pembinaan UKM merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) untuk mengembangkan industri rumah tangga.    

     Khusus UKM Alova memproduksi dua produk yang terbuat dari bahan baku lidah buaya. Produk itu adalah adalah minuman kesehatan dan Dodol lidah buaya.

     "Pembinaan UKM bekerjasama dengan YPESB itu sebagai salah satu upaya memperkuat UKM di Sumbawa Barat terutama dalam menghadapi era pascatambang. Dengan cara ini nantinya para UKM bisa tetap hidup kendati tambang sudah berhenti beroperasi," kata Idayani.

(*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024