Mataram (ANTARA) - Polairud Polda Nusa Tenggara Barat membangun penyangga berupa talut atau tanggul beton untuk mengantisipasi ombak pasang air laut di permukiman warga Teluk Gok, Kabupaten Lombok Barat "Tanggul ini dibangun di sepanjang pesisir pemukiman warga," kata Direktur Polairud Polda NTB Kombes Pol. Kobul S. Ritonga dalam keterangannya di Mataram, Selasa.
Kombes Pol. Kobul enjelaskan bahwa pembangunan talut setinggi 1 meter dan lebar 1 meter tersebut untuk mengantisipasi gelombang pasang air laut yang biasanya setiap awal tahun terjadi ombak pasang berat.
Menurut dia, hal itu akan berdampak pada permukiman warga setempat. Langkah membangun tanggal beton ini merupakan upaya antisipasi lebih awal sehingga dapat membantu warga yang bermukim di lokasi ini. "Ini untuk mengantisipasi adanya bencana alam saat gelombang tinggi," katanya.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak 4 sampai 11 Oktober 2022. Talut ini dikerjakan secara bergotong royong dengan warga setempat. Ia mengatakan bahwa permukiman itu kerap terjadi banjir saat ombak pasang sehingga memengaruhi kenyamanan hidup masyarakat yang bermukim di lokasi ini. "Inisiatif membangun talut ini kami ambil untuk mengantisipasi hal tersebut," katanya.
Baca juga: Butuh Rp17 miliar untuk perbaikan tanggul Pantai Ampenan
Baca juga: Dispar uruk tanggul Loang Baloq untuk mengantisipasi gelombang pasang
Ia berharap keberadaan talut sebagai penghalang air laut saat ombak pasang ini dapat mengurangi risiko terjadinya banjir air laut di pemukiman warga sehingga masyarakat tidak perlu kalang kabut menyelamatkan harta benda saat masuk musim ombak pasang. Kegiatan ini, lanjut dia, juga merupakan tugas Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Keberadaan Polri sudah jelas untuk membantu dan mengayomi masyarakat. Maka dari itu, kehadiran kami di sini semata-mata untuk membantu warga masyarakat," katanya.
Kombes Pol. Kobul enjelaskan bahwa pembangunan talut setinggi 1 meter dan lebar 1 meter tersebut untuk mengantisipasi gelombang pasang air laut yang biasanya setiap awal tahun terjadi ombak pasang berat.
Menurut dia, hal itu akan berdampak pada permukiman warga setempat. Langkah membangun tanggal beton ini merupakan upaya antisipasi lebih awal sehingga dapat membantu warga yang bermukim di lokasi ini. "Ini untuk mengantisipasi adanya bencana alam saat gelombang tinggi," katanya.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak 4 sampai 11 Oktober 2022. Talut ini dikerjakan secara bergotong royong dengan warga setempat. Ia mengatakan bahwa permukiman itu kerap terjadi banjir saat ombak pasang sehingga memengaruhi kenyamanan hidup masyarakat yang bermukim di lokasi ini. "Inisiatif membangun talut ini kami ambil untuk mengantisipasi hal tersebut," katanya.
Baca juga: Butuh Rp17 miliar untuk perbaikan tanggul Pantai Ampenan
Baca juga: Dispar uruk tanggul Loang Baloq untuk mengantisipasi gelombang pasang
Ia berharap keberadaan talut sebagai penghalang air laut saat ombak pasang ini dapat mengurangi risiko terjadinya banjir air laut di pemukiman warga sehingga masyarakat tidak perlu kalang kabut menyelamatkan harta benda saat masuk musim ombak pasang. Kegiatan ini, lanjut dia, juga merupakan tugas Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Keberadaan Polri sudah jelas untuk membantu dan mengayomi masyarakat. Maka dari itu, kehadiran kami di sini semata-mata untuk membantu warga masyarakat," katanya.