Raub, Malaysia (ANTARA) - Pebalap tim Mula Cycling asal Indonesia Muhammad Nur Fathoni nyaris menembus tiga besar dan naik podium dalam Etape 2 Tour de Langkawi 2022 yang melahap rute Kuala Klawang-Raub, Malaysia, Rabu.

Pebalap yang akrab disapa Thoni itu mengaku sudah berupaya maksimal serta yakin bakal finis di posisi tiga terdepan, setelah sempat berada di pleton depan dan melihat peluang jalan terbuka, namun ia menemui kendala teknis karena rantai sepedanya terlepas dari gear depan.

"Saya sudah optimis, dan dapat ruang di 200 meter terakhir. Saya sudah siap sprint, namun ketika power saya keluar, rantai gear depan saya lepas, dan saya melambat," kata Thoni kepada Antara di Malaysia.

Menurut Thoni timnya menerapkan strategi agar ada pebalap yang melepaskan diri dari kelompok untuk meraih posisi depan, sehingga jalur sprint amat diandalkan di trek terakhir.

Pada akhirnya pebalap kelahiran Semarang itu harus puas berada di posisi 20 atas insiden tersebut, dengan catatan waktu 4:09:20. Ia bertekad akan memaksimalkan etape selanjutnya di trek lurus, setelah kejadian hari ini.


Sementara itu, rekan setim Thoni, Aiman Cahyadi, yang kemarin finis di barisan terdepan atau urutan ke-14 dalam Etape 1, hari ini harus puas menuntaskan balapan di posisi ke-29. Sedangkan, pebalap Mula Cycling lainnya, Muhammad Andy Royan berhasil mengambil tiga poin sprint dan satu poin King of Mountain (KOM) dalam Etape 2.

Baca juga: Pebalap Aiman Cahyadi maksimalkan etape 1 dan 3 tour Langkawi
Baca juga: Juara balap sepeda nasional dipastikan ikut ITDL

Pebalap tim Emirates UEA asal Kolombia Juan Sebastian Mlano menjadi yang terdepan dalam menyelesaikan Etape 2 Tour de Langkawi diikuti Craig Wiggins (ARA Pro Racing Sunshine Coast/Australia) dan Gleb Syritsa (Astana Qazaqstan/Rusia).

Etape 2 merupakan jalur lintasan terpanjang Tour de Langkawi 2022, melintasi Kuala Klawang-Raub yang memiliki dua tanjakan utama, masing-masing sepanjang 200 meter dan 99 meter. Di etape ini para sprinter road race bisa memaksimalkan poinnya dengan baik jika menguasai pemetaan arena dengan baik, sebab tidak banyak kelokan tajam serta minim tanjakan bukit atau KOM, sehingga pacu tenaga kayuhnya bisa dimaksimalkan.

 

 

Pewarta : Afut Syafril Nursyirwan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024