Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar apel untuk memastikan kesiagaan seluruh sumber daya menghadapi dampak cuaca ekstrem pada puncak musim hujan.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana pada Kamis memimpin apel siaga bencana yang diikuti oleh sekitar 200 personel di Lapangan Sangkareang.
"Melalui kegiatan ini, saya harapkan semua pihak berkomitmen melaksanakan penanganan bencana secara efektif dan efisien guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan," kata Wali Kota.
Dia meminta seluruh personel satuan tugas penanganan bencana setiap waktu siaga menghadapi ancaman bencana.
"Baik itu untuk (menyiapkan) perlengkapan mitigasi, menyediakan stok pangan, sampai dengan menyiapkan posko bencana," katanya.
Dia mengatakan bahwa pemerintah kota berkoordinasi dengan Polri, TNI, dan instansi terkait lain dalam melakukan penanganan bencana.
Wali Kota meminta warga juga membantu upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, antara lain dengan ikut membersihkan lingkungan dan memastikan saluran-saluran air tidak tersumbat.
"Kalau masyarakat menemukan hal-hal yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa, seperti pohon tumbang, atau adanya potensi lainnya agar menghubungi lurah atau menghubungi call center (pusat panggilan) 112," katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki sebelumnya mengatakan bahwa jumlah personel yang dilibatkan dalam apel siaga bencana sekitar 200 orang.
Peserta apel meliputi personel Satuan Tugas Kebencanaan Kota Mataram dari BPBD, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran, dan RSUD Kota Mataram, serta instansi terkait lainnya.
Perlengkapan pendukung upaya penanggulangan bencana seperti mobil ambulans, mobil pengangkut sampah, dan mobil logistik juga disiagakan saat apel.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana pada Kamis memimpin apel siaga bencana yang diikuti oleh sekitar 200 personel di Lapangan Sangkareang.
"Melalui kegiatan ini, saya harapkan semua pihak berkomitmen melaksanakan penanganan bencana secara efektif dan efisien guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan," kata Wali Kota.
Dia meminta seluruh personel satuan tugas penanganan bencana setiap waktu siaga menghadapi ancaman bencana.
"Baik itu untuk (menyiapkan) perlengkapan mitigasi, menyediakan stok pangan, sampai dengan menyiapkan posko bencana," katanya.
Dia mengatakan bahwa pemerintah kota berkoordinasi dengan Polri, TNI, dan instansi terkait lain dalam melakukan penanganan bencana.
Wali Kota meminta warga juga membantu upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, antara lain dengan ikut membersihkan lingkungan dan memastikan saluran-saluran air tidak tersumbat.
"Kalau masyarakat menemukan hal-hal yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa, seperti pohon tumbang, atau adanya potensi lainnya agar menghubungi lurah atau menghubungi call center (pusat panggilan) 112," katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki sebelumnya mengatakan bahwa jumlah personel yang dilibatkan dalam apel siaga bencana sekitar 200 orang.
Peserta apel meliputi personel Satuan Tugas Kebencanaan Kota Mataram dari BPBD, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran, dan RSUD Kota Mataram, serta instansi terkait lainnya.
Perlengkapan pendukung upaya penanggulangan bencana seperti mobil ambulans, mobil pengangkut sampah, dan mobil logistik juga disiagakan saat apel.