Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menggelar program pelayanan KB gratis bagi masyarakat di Pameran Expo di Alun-alun Tastura yang digelar dalam rangka menyambut HUT Lombok Tengah 2022.
Petugas Fungsional Kependudukan dan KB, BKKBN Lombok Tengah, Iman Suri Kartini di Praya, Jumat, mengatakan pelayanan KB itu sudah berlangsung selama dua hari dan dilaksanakan untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
''Kegiatan ini tidak dipungut biaya kepada masyarakat dan pasien atau pengunjungnya, masyarakat hanya diminta fotokopi KTP dan tidak dibatasi dari daerah manapun," katanya.
Metode KB yang diperkenalkan pada kegiatan itu adalah melalui kontrasepsi seperti suntikan, pil, kondom, Implan, untuk hormonal. Sedangkan untuk non hormonal menggunakan spiral, alat yang digunakan berbeda beda, mulai dari alat untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, dan menghentikan kehamilan.
"Alat KB yang dominan dipasang itu melalui suntikan," katanya.
Dari kegiatan ini diharapkan untuk pria ikut menggunakan KB dengan alat kontrasepsi vasektomi, sehingga tidak hanya perempuan saja yang menggunakan KB.
"Maksud kami, ketika istri tidak cocok dengan alat kontrasepsi yang lain dengan efek samping tertentu, maka suamilah yang berinisiatif menggunakan KB," katanya.
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk menjarangkan kehamilan dan mengatur jarak kehamilan agar terjalinnya keluarga yang harmonis. Selain itu, kegiatan KB ini dilakukan untuk mencegah adanya kasus stunting.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, untuk kedepannya lebih banyak yang menggunakan KB, supaya masyarakat mempunyai anak dengan teratur dan yang sudah memiliki anak banyak untuk menghentikan kehamilan," katanya.
Petugas Fungsional Kependudukan dan KB, BKKBN Lombok Tengah, Iman Suri Kartini di Praya, Jumat, mengatakan pelayanan KB itu sudah berlangsung selama dua hari dan dilaksanakan untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
''Kegiatan ini tidak dipungut biaya kepada masyarakat dan pasien atau pengunjungnya, masyarakat hanya diminta fotokopi KTP dan tidak dibatasi dari daerah manapun," katanya.
Metode KB yang diperkenalkan pada kegiatan itu adalah melalui kontrasepsi seperti suntikan, pil, kondom, Implan, untuk hormonal. Sedangkan untuk non hormonal menggunakan spiral, alat yang digunakan berbeda beda, mulai dari alat untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, dan menghentikan kehamilan.
"Alat KB yang dominan dipasang itu melalui suntikan," katanya.
Dari kegiatan ini diharapkan untuk pria ikut menggunakan KB dengan alat kontrasepsi vasektomi, sehingga tidak hanya perempuan saja yang menggunakan KB.
"Maksud kami, ketika istri tidak cocok dengan alat kontrasepsi yang lain dengan efek samping tertentu, maka suamilah yang berinisiatif menggunakan KB," katanya.
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk menjarangkan kehamilan dan mengatur jarak kehamilan agar terjalinnya keluarga yang harmonis. Selain itu, kegiatan KB ini dilakukan untuk mencegah adanya kasus stunting.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, untuk kedepannya lebih banyak yang menggunakan KB, supaya masyarakat mempunyai anak dengan teratur dan yang sudah memiliki anak banyak untuk menghentikan kehamilan," katanya.