Mataram, 19/4 (ANTARA) - Warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kini masih merasa was-was akan terjadinya longsor susulan karena hujan sesekali masih mengguyur kawasan setempat.

         "Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, warga masih cemas dan khawatir hujan akan mengakibatkan longsor susulan dan bisa menimbun rumah mereka," kata Kepala Desa Mekar Sari, Mahri, di Lombok Barat, Minggu.

         Cuaca mendung dan sesekali guyuran hujan hingga kini masih terjadi di wilayah Lobar, sehingga longsor yang terjadi pada Sabtu (18/4) dikhawatirkan akan terjadi lagi di Desa Mekar Sari.

         Oleh karena itu, Mahri mengimbau warganya tetap waspada agar kejadian tanah longsor tidak sampai menimbulkan kerugian yang lebih besar.

         Sementara itu, katanya, jumlah rumah yang terkena tanah longsor yang dilaporkan warga sampai saat ini sudah mencapai 25 rumah, empat diantaranya mengalami kerusakan.

         "Berdasarkan laporan sementara ada empat rumah warga yang mengalami kerusakan masing-masing dua di dusun Erat Mate dan dua di Dusun Malaka," katanya.

         Puluhan rumah warga yang tertimbun tanah langsor itu tersebar di empat dusun yang ada di Desa Mekar Sari yaitu dusun Erat Mate, Malaka, Ranjok dan Lengkok Baru.

         Warga di lokasi bencana sebelumnya menjelaskan, tanah diatas bukit tiba-tiba longsor menimbun rumah mereka setelah hujan mengguyur kawasan itu pada Sabtu (18/4) sejak pukul 13.00 hingga sekitar pukul 16.30 Wita.

        Akibat kejadian itu, rumah mereka untuk sementara tidak bisa ditempati dan harus mengungsi.

        Mahri dalam kesempatan tersebut berharap segera ada bantuan berbagai pihak guna meringankan beban warganya yang sedang terkena musibah tersebut. Apalagi, hampir semua warga yang terkena musibah tanah longsor itu termasuk kategori miskin. 

    "Hingga hari ini belum ada bantuan apapun yang datang, kami sangat berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan," ujarnya.(*)




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024