Mataram, 5/8 (ANTARA)- Harga tembakau virginia Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, diprediksikan turun pada masa panen 2012, karena produksi tahun ini meningkat sehubungan dengan cukup tingginya harga komoditas itu pada 2011.
Dosen Senior Fakultas Pertanian Universitas Mataram Dr Hirwan Hamidi di Mataram, Minggu, mengatakan, harga tembakau virginia pada 2011 mencapai Rp28.000 per kilogram. Ini menyebabkan minat petani untuk menanam tembakau meningkat, sehingga produksi melimpah," katanya.
Ia mengatakan para petani akan ramai menanam tembakau jika harga pada musim tahun sebelumnya meningkat, yang itsilah ilmu ekonomi pertanian disebut repon penawaran. Pada 2011 harga tembakau cukup tinggi, sehingga sebagian besar petani mendapatkan untung.
"Dengan meningkatnya harga tembakau pada 2011 tersebut menyebabkan banyak petani menanam tembakau yang menyebabkan terjadi kelebihan produksi. Dalam hal ini pihak perusahaan tidak akan mungkin membeli tembakau dengan harga tinggi," kata dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unram.
Menurut Hirwan, dalam hal ini berlaku hukum ekonomi, penawaran banyak pasti permintaan kecil. Setiap perusahaan mempunyai batas pembelian, jika sudah mencapai target pembelian yang telah ditetapkan, maka mereka akan berhenti membeli, padahal stok di lapangan masih cukup banyak.
Dalam kondisi tersebut, kata Hirwan, akan mengakibatkan harga tembakau virginia turun, karena kalaupun perusahaan yang bersedia membeli harganya relatif murah. Ini mengakibatkan petani menderita kerugian.
Menurut data produktivitas tembakau virginia untuk bahan baku rokok di Pulau Lombok, NTB tahun 2011 mengalami peningkatkan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2011 produktivitasnya mencapai 1,9 ton hingga dua ton per hektare dari 1,1 ton hingga 1,2 ton per hektare pada tahun sebelumnya. Potensi produksi tembakau virginia di Pulau Lombok mencapai 48.000 ton atau 95 persen dari total kebutuhan tembakau virginia nasional sebanyak 50 ribu ton/tahun.
Potensi areal tanam tembakau virginia di wilayah NTB, khususnya Pulau Lombok, mencapai 58.516 hektare. Sebanyak 10.098 ha berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat, 19.263 hektare di Lombok Tengah dan 29.154 hektare di Lombok Timur.
Masa produksi selama lima bulan dengan pelibatan pelaku usaha tani sebanyak 23.000 orang dan 18 unit perusahaan pengelola tembakau sebagai mitra petani dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 154.000 orang. (*)
Dosen Senior Fakultas Pertanian Universitas Mataram Dr Hirwan Hamidi di Mataram, Minggu, mengatakan, harga tembakau virginia pada 2011 mencapai Rp28.000 per kilogram. Ini menyebabkan minat petani untuk menanam tembakau meningkat, sehingga produksi melimpah," katanya.
Ia mengatakan para petani akan ramai menanam tembakau jika harga pada musim tahun sebelumnya meningkat, yang itsilah ilmu ekonomi pertanian disebut repon penawaran. Pada 2011 harga tembakau cukup tinggi, sehingga sebagian besar petani mendapatkan untung.
"Dengan meningkatnya harga tembakau pada 2011 tersebut menyebabkan banyak petani menanam tembakau yang menyebabkan terjadi kelebihan produksi. Dalam hal ini pihak perusahaan tidak akan mungkin membeli tembakau dengan harga tinggi," kata dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unram.
Menurut Hirwan, dalam hal ini berlaku hukum ekonomi, penawaran banyak pasti permintaan kecil. Setiap perusahaan mempunyai batas pembelian, jika sudah mencapai target pembelian yang telah ditetapkan, maka mereka akan berhenti membeli, padahal stok di lapangan masih cukup banyak.
Dalam kondisi tersebut, kata Hirwan, akan mengakibatkan harga tembakau virginia turun, karena kalaupun perusahaan yang bersedia membeli harganya relatif murah. Ini mengakibatkan petani menderita kerugian.
Menurut data produktivitas tembakau virginia untuk bahan baku rokok di Pulau Lombok, NTB tahun 2011 mengalami peningkatkan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2011 produktivitasnya mencapai 1,9 ton hingga dua ton per hektare dari 1,1 ton hingga 1,2 ton per hektare pada tahun sebelumnya. Potensi produksi tembakau virginia di Pulau Lombok mencapai 48.000 ton atau 95 persen dari total kebutuhan tembakau virginia nasional sebanyak 50 ribu ton/tahun.
Potensi areal tanam tembakau virginia di wilayah NTB, khususnya Pulau Lombok, mencapai 58.516 hektare. Sebanyak 10.098 ha berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat, 19.263 hektare di Lombok Tengah dan 29.154 hektare di Lombok Timur.
Masa produksi selama lima bulan dengan pelibatan pelaku usaha tani sebanyak 23.000 orang dan 18 unit perusahaan pengelola tembakau sebagai mitra petani dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 154.000 orang. (*)