Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, musim tanam padi pada musim hujan 2022/2023 saat ini telah mulai dan para petani diharapkan bisa melakukan pembibitan maupun pengolahan tanah.

"Rata-rata para petani di Lombok Tengah saat ini sudah mulai melakukan persiapan tanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Jumat.

Ia mengatakan, target luas tanam padi di Lombok Tengah pada musim hujan ini sebanyak 50 ribu hektare baik itu lahan basah maupun lahan kering. Sedangkan untuk luas lahan yang telah ditanami padi saat ini sekitar 15 persen dari total luas lahan dan sisanya masih dalam proses pengolahan tanah. "Sekitar 15 persen sudah ada yang melakukan penanaman," katanya.


Ia mengatakan, pada musim tanam saat ini harga benih padi saat ini naik menjadi Rp120 ribu/10 Kilogram dari sebelumnya hanya Rp100 ribu/10 kilogram. Kenaikan harga benih padi tersebut dampak dari permintaan yang cukup banyak, karena waktu tanam padi saat ini bersamaan. "Harga benih padi ada kenaikan Rp20 ribu," katanya.

Untuk pengawasan kualitas benih saat ini menjadi kewenangan Provinsi NTB, sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk membeli benih yang memiliki kualitas baik. Sehingga jika ada kualitas benih yang ditemukan kurang baik, bisa melaporkan kepada Dinas atau petugas penyuluh pertanian yang ada di lapangan. "Semoga saja tidak ada keluhan dari para petani terkait kualitas benih di pasaran," katanya.

Baca juga: Distan: Vaksin PMK ternak di Lombok Tengah mencapai 122 ribu
Baca juga: Dugaan korupsi bibit sapi, anggota DPRD Lombok Barat mangkir dari panggilan penyidik kejaksaan

Ia mengatakan, stok kebutuhan pupuk bagi petani pada musim tanam saat ini dipastikan cukup, karena Lombok Tengah telah mendapatkan alokasi tambahan pupuk sebanyak 4000 ton di 2022. Selain itu, juga ia berharap kepada masyarakat untuk bisa mengawasi penjualan pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET). "Harga pupuk Urea itu Rp2250 perkilogram dan pupuk NPK Rp2300 perkilogram. Kalau ada pengecer yang jual dua kali lipat dari HET, bisa dilaporkan kepada dinas," katanya.

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024