Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmawa Tosepu, menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan inovasi dalam upaya menurunkan atau menekan angka stunting di daerah itu.
"Saya minta seluruh OPD, camat, lurah, kepala puskesmas atau pihak-pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk menekan angka stunting di Kendari," kata Asmawa saat kegiatan evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting tingkat kota Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, penurunan angka stunting merupakan salah satu dari empat prioritas tugas yang diemban sebagai Penjabat Wali Kota Kendari untuk dikerjakan. “Kebutuhan yang diperlukan dalam rangka penurunan angka stunting baik pada ibu hamil, bayi atau anak-anak itu relatif tersedia di Kota Kendari, telur, ikan banyak di Kendari, daging, susu juga tersedia, hanya sekarang bagaimana kita yang terkait ini punya inovasi,” ujarnya.
Ia mengaku, untuk mencapai target yang direncanakan itu, harus ada tindakan riil bukan hanya sekadar wacana, sebab strategis penurunan yang harus dilakukan sudah jelas. Menurut Asmawa, dari kondisi dan posisinya, seharusnya angka stunting di Kota Kendari bisa ditekan karena fasilitas dan kebutuhan untuk menangani stunting tersedia, seperti kebutuhan ibu hamil dan menyusui, bayi di bawah dua tahun hingga remaja pra nikah.
"Sehingga tentang hasil rekomendasi dewan pakar yang telah melakukan audit stunting bisa diintervensi dari 15 OPD terkait yang masuk dalam Tim penanganan stunting di Kota Kendari," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Utara targetkan angka 14 persen pada 2024
Baca juga: Gubernur NTT apresiasi prevalensi stunting di SBD turun
Baca juga: Unicef-Jenewa tingkatkan kapasitas media penulisan isu stunting
Disebutkan, kasus stunting di Kota Kendari saat ini mencapain24 persen berdasarkan hasil Survei SSGI. "Kita target bisa turunkan angka stunting menjadi 14 persen berdasarkan target nasional, bahkan kalau bisa kita tekan di bawah angka 14 persen," pungkasnya.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan tim pakar hasil audit yang dilakukan di salah satu lokus stunting. Kegiatan ini dihadiri Kepala BKKBN Sultra, Asmar, Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kendari, Jahuddin, Kepala OPD, lurah, camat lokus stunting, kepala puskesmas,TP PKK dan sejumlah kepala OPD terkait.
"Saya minta seluruh OPD, camat, lurah, kepala puskesmas atau pihak-pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk menekan angka stunting di Kendari," kata Asmawa saat kegiatan evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting tingkat kota Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, penurunan angka stunting merupakan salah satu dari empat prioritas tugas yang diemban sebagai Penjabat Wali Kota Kendari untuk dikerjakan. “Kebutuhan yang diperlukan dalam rangka penurunan angka stunting baik pada ibu hamil, bayi atau anak-anak itu relatif tersedia di Kota Kendari, telur, ikan banyak di Kendari, daging, susu juga tersedia, hanya sekarang bagaimana kita yang terkait ini punya inovasi,” ujarnya.
Ia mengaku, untuk mencapai target yang direncanakan itu, harus ada tindakan riil bukan hanya sekadar wacana, sebab strategis penurunan yang harus dilakukan sudah jelas. Menurut Asmawa, dari kondisi dan posisinya, seharusnya angka stunting di Kota Kendari bisa ditekan karena fasilitas dan kebutuhan untuk menangani stunting tersedia, seperti kebutuhan ibu hamil dan menyusui, bayi di bawah dua tahun hingga remaja pra nikah.
"Sehingga tentang hasil rekomendasi dewan pakar yang telah melakukan audit stunting bisa diintervensi dari 15 OPD terkait yang masuk dalam Tim penanganan stunting di Kota Kendari," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Utara targetkan angka 14 persen pada 2024
Baca juga: Gubernur NTT apresiasi prevalensi stunting di SBD turun
Baca juga: Unicef-Jenewa tingkatkan kapasitas media penulisan isu stunting
Disebutkan, kasus stunting di Kota Kendari saat ini mencapain24 persen berdasarkan hasil Survei SSGI. "Kita target bisa turunkan angka stunting menjadi 14 persen berdasarkan target nasional, bahkan kalau bisa kita tekan di bawah angka 14 persen," pungkasnya.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan tim pakar hasil audit yang dilakukan di salah satu lokus stunting. Kegiatan ini dihadiri Kepala BKKBN Sultra, Asmar, Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kendari, Jahuddin, Kepala OPD, lurah, camat lokus stunting, kepala puskesmas,TP PKK dan sejumlah kepala OPD terkait.