Jakarta (ANTARA) - Oksana Kozyna mencetak sejarah sebagai pebulu tangkis pertama Ukraina yang menyabet gelar juara dunia setelah memenangi pertandingan final tunggal putri Standing Lower SL 3 pada Kejuaraan Dunia Para-Badminton 2022 di Tokyo, Minggu.
Kozyna, yang baru saja berulang tahun ke-28 pekan ini, bersorak kegirangan dan langsung berlari ke arah sang pelatih saat merayakan kemenangan 20-22, 21-18, 21-14 atas wakil Turki Halime Yildiz. Emas itu menjadi medali pertama untuk Ukraina dalam Kejuaraan Dunia Para-Badminton ataupun Kejuaraan Dunia BWF.
“Saya telah mencatatkan sejarah untuk bulu tangkis Ukraina. Belum pernah ada sebelumnya yang pernah memenangi Kejuaraan Dunia. Oksana Kozyna adalah orang pertama yang meraih medali emas untuk badminton Ukraina. Ini sangat luar biasa,” kata Kozyna, dilansir laman resmi BWF, Minggu.
Kemenangan dia tak terlepas dari bantuan Federasi Bulu Tangkis Jepang yang turut membantu dia serta rekan satu timnya selama tinggal di Jepang. Sambutan hangat juga sempat dirasakan Kozyna dan rekan-rekannya ketika mencari perlindungan di Prancis tahun ini sejak melarikan diri dari Ukraina yang sedang dilanda perang.
Sebagian besar keluarga Kozyna saat ini masih di Ukraina dan dia pun mendedikasikan kemenangannya itu kepada orang-orang terdekat.“Nenek dan kakek saya berada di Ukraina, sedangkan adik laki-laki saya sedang di kamp militer. Saya khawatir dengan keadaan mereka. Namun sekarang saya menang dan saya bisa membantu setiap orang,” ucap dia.
Kozyna pertama kali muncul di panggung kejuaraan para-bulu tangkis internasional pada 2021. Dia memenangi gelar pertamanya di Dubai Para Badminton International 2021 dengan mengalahkan pemain peringkat satu dunia Manasi Joshi. Dia menambah titel lainnya saat menjuarai Canada Para Badminton International 2022.
Baca juga: Pasangan Rehan/Lisa akan tampil tanpa beban final Hylo Open
Baca juga: Rehan/Lisa singkirkan unggulan melaju ke final Hylo Open
Dengan Prancis sebagai rumah barunya saat ini juga didukung dengan prestasi bulu tangkis yang terus bersinar, Kozyna pun menaruh harapan untuk tampil di Paralimpiade Paris 2024. “Saya sebetulnya ingin kembali ke Ukraina, tapi semua tergantung situasi di sana,”
“(Tapi yang saya tahu) adalah saya di sini karena inilah yang harus saya lakukan, bermain bulu tangkis meskipun ada perang di Ukraina, saya punya Tuhan yang selalu bersama saya," tutup dia.
Kozyna, yang baru saja berulang tahun ke-28 pekan ini, bersorak kegirangan dan langsung berlari ke arah sang pelatih saat merayakan kemenangan 20-22, 21-18, 21-14 atas wakil Turki Halime Yildiz. Emas itu menjadi medali pertama untuk Ukraina dalam Kejuaraan Dunia Para-Badminton ataupun Kejuaraan Dunia BWF.
“Saya telah mencatatkan sejarah untuk bulu tangkis Ukraina. Belum pernah ada sebelumnya yang pernah memenangi Kejuaraan Dunia. Oksana Kozyna adalah orang pertama yang meraih medali emas untuk badminton Ukraina. Ini sangat luar biasa,” kata Kozyna, dilansir laman resmi BWF, Minggu.
Kemenangan dia tak terlepas dari bantuan Federasi Bulu Tangkis Jepang yang turut membantu dia serta rekan satu timnya selama tinggal di Jepang. Sambutan hangat juga sempat dirasakan Kozyna dan rekan-rekannya ketika mencari perlindungan di Prancis tahun ini sejak melarikan diri dari Ukraina yang sedang dilanda perang.
Sebagian besar keluarga Kozyna saat ini masih di Ukraina dan dia pun mendedikasikan kemenangannya itu kepada orang-orang terdekat.“Nenek dan kakek saya berada di Ukraina, sedangkan adik laki-laki saya sedang di kamp militer. Saya khawatir dengan keadaan mereka. Namun sekarang saya menang dan saya bisa membantu setiap orang,” ucap dia.
Kozyna pertama kali muncul di panggung kejuaraan para-bulu tangkis internasional pada 2021. Dia memenangi gelar pertamanya di Dubai Para Badminton International 2021 dengan mengalahkan pemain peringkat satu dunia Manasi Joshi. Dia menambah titel lainnya saat menjuarai Canada Para Badminton International 2022.
Baca juga: Pasangan Rehan/Lisa akan tampil tanpa beban final Hylo Open
Baca juga: Rehan/Lisa singkirkan unggulan melaju ke final Hylo Open
Dengan Prancis sebagai rumah barunya saat ini juga didukung dengan prestasi bulu tangkis yang terus bersinar, Kozyna pun menaruh harapan untuk tampil di Paralimpiade Paris 2024. “Saya sebetulnya ingin kembali ke Ukraina, tapi semua tergantung situasi di sana,”
“(Tapi yang saya tahu) adalah saya di sini karena inilah yang harus saya lakukan, bermain bulu tangkis meskipun ada perang di Ukraina, saya punya Tuhan yang selalu bersama saya," tutup dia.