Mataram (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat sudah mengirim sebanyak 50.625 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di enam provinsi dalam rangka pemerataan stok nasional.

"Hingga Oktober 2022, kami sudah mengirim beras sebanyak 50,62 juta kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di enam provinsi, termasuk DKI Jakarta," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis S Ali, di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan enam provinsi tujuan pengiriman beras, yakni Bali sebanyak 3.500 ton, Nusa Tenggara Timur 21.050 ton, Sumatera Utara 9.175 ton, Kalimantan Barat 4.375 ton, DKI Jakarta sebanyak 12.300 ton, dan Kalimantan Tengah 225 ton.

Menurut Abdul, pengiriman beras ke provinsi lain sebagai kontribusi NTB yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional, khususnya sebagai salah satu provinsi sentra produksi padi terbesar di luar Pulau Jawa.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras di NTB mencapai 829.790 ton pada 2022 atau meningkat sebanyak 21.280 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari perkiraan produksi beras tersebut, Bulog NTB mentargetkan pembelian sebanyak 112.600 ton hingga akhir 2022.

"Dari target tersebut, kami sudah merealisasikan pengadaan beras sebanyak 73.988 ton hingga September dengan nilai dana pembelian mencapai Rp614 miliar," ujarnya.

Abdul mengatakan pengiriman beras untuk pemerataan stok nasional masih bisa berlanjut jika ada penugasan kembali dari pusat. Oleh sebab itu, pihaknya juga terus memelihara ketersediaan di gudang-gudang yang tersebar di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa.

Ia juga memastikan bahwa pengiriman beras ke berbagai provinsi tidak akan mengganggu ketersediaan untuk kebutuhan di dalam daerah. Sebab, ketahanan stok beras NTB saat ini mencapai lebih dari 51.000 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 11 bulan ke depan.

Stok tersebut tersimpan di gudang Kantor Wilayah Bulog NTB yang tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Selain itu, di gudang Kantor Cabang Sumbawa, Kantor Cabang Bima, dan Kantor Cabang Lombok Timur.

"Stok beras nasional yang paling aman itu NTB, itu baru di gudang Bulog saja, belum di lumbung-lumbung pangan milik masyarakat," kata Abdul.

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024