Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Red Bull Max Verstappen menginginkan perubahan terhadap format sprint race untuk Formula 1 musim depan dan menyatakan tak terlalu menyenangi balapan pendek tersebut.

Sang juara dunia dua kali, yang memenangi sprint tahun lalu di Sao Paulo dan telah menang pada dua sprint musim ini, mengungkapkan keinginannya jelang Grand Prix Sao Paulo di Interlagos, Brazil pada akhir pekan ini.

"Saya bukan penggemar besarnya karena saya merasa kami tidak benar-benar balapan," kata Verstappen dikutip AFP, Jumat"Kami meraih sejumlah poin, tapi Anda tahu Anda tak benar-benar balapan karena balapan utamanya adalah di mana Anda benar-benar mendapat poin.

"Anda tidak melakukan pitstop, jadi menggunakan ban yang bisa bertahan hingga akhir. Balapannya sendiri sedikit lebih baik, tapi secara keseluruhan Anda tidak benar-benar melihat banyak overtaking kecuali ada mobil yang keluar jalur, dan itu sesungguhnya tidak terlalu menyenangkan bagi saya." Sprint race akhir pekan ini di GP Sao Paulo akan berlangsung pada Sabtu dan menawarkan sejumlah poin serta menentukan posisi grid balapan Minggu.

"Saya tahu kita akan punya enam (sprint) tahun depan," kata Verstappen. "Kita bisa mengusulkan sesuatu untuk dibahas apabila kita ingin melakukannya dengan cara yang berbeda, mungkin untuk membuatnya lebih menarik, setidaknya bagi saya.

"Saya suka melakukan satu kali latihan dan langsung kualifikasi, saya tak keberatan dengan itu karena sedikit latihan untuk setiap orang berarti Anda harus memasang setup dengan benar agar kencang."

Baca juga: Kebanggaan tim Red Bull di tengah duka
Baca juga: Pebalap Max Verstappen raih kemenangan ke-13

Pebalap Haas Kevin Magnussen mendukung pendapat Verstappen itu dengan mengatakan format sprint race perlu direvisi. "Max ada benarnya bahwa risiko yang Anda ambil dalam sprint itu sedikit karena balapan itu menentukan posisi untuk Minggu," kata Magnussen. "Saya rasa perbaikan yang bagus bisa memisahkan itu sehingga Anda bisa tampil maksimal.

"Saya juga menikmatinya, dari latihan pertama ke kualifikasi karena, seperti yang dikatakan Max, menemukan ritme dengan cepat dan setup yang tepat itu tekanannya tinggi. Saya rasa tiga sesi latihan itu terlalu banyak."


 


 

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024