Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meningkatkan peran guru BK atau bimbingan konseling untuk mengantisipasi terjadinya kasus perundungan (bullying) di kalangan siswa.
"Keberadaan guru BK sangat penting untuk melakukan bimbingan terhadap para siswa guna menghindari kasus perundungan terhadap siswa lain," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi banyaknya temuan kasus perundungan di beberapa daerah yang dapat memicu korban menjadi minder, kurang percaya diri, hingga akhirnya menarik diri dari lingkungan sekolah.
Yusuf mengatakan, kasus perundungan di kalangan siswa di Kota Mataram sejauh ini memang belum ditemukan, akan tetapi hal itu perlu diantisipasi sedini mungkin dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya saling tolong menolong dan saling peduli antar sesama.
Selain itu, tambahnya, siswa perlu mengetahui alasan menghindari tindakan bullying yang berdampak negatif bagi semua pihak.
"Karena itulah, dalam hal ini peran guru BK perlu kita dioptimalkan untuk memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak-anak," katanya.
Selain itu, dukungan dari kepala sekolah serta guru-guru lainnya juga harus ikut bergerak bersama melakukan langkah-langkah antisipasi guna menghindari kasus perundungan di kalangan siswa.
"Setiap ada kegiatan, juga aktif mengingatkan guru melalui kepada sekolah terhadap upaya pencegahan tindakan perundungan," katanya.
Apalagi saat penilaian akreditasi ada instrumen butir ke-4 sudah jelas disebutkan terkait dengan bullying, sudah ada pernyataan untuk kepala sekolah dan siswa yang sangat membantu untuk meminimalisir tindakan perundungan di sekolah.
"Karena itu, jika ada ada sekolah yang terindikasi terjadi perundungan, kami akan segera tindaklanjuti. Untuk sanksi, dilakukan sesuai dengan ketentuan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disdik tingkatkan peran guru BK antisipasi kasus perundungan
"Keberadaan guru BK sangat penting untuk melakukan bimbingan terhadap para siswa guna menghindari kasus perundungan terhadap siswa lain," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi banyaknya temuan kasus perundungan di beberapa daerah yang dapat memicu korban menjadi minder, kurang percaya diri, hingga akhirnya menarik diri dari lingkungan sekolah.
Yusuf mengatakan, kasus perundungan di kalangan siswa di Kota Mataram sejauh ini memang belum ditemukan, akan tetapi hal itu perlu diantisipasi sedini mungkin dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya saling tolong menolong dan saling peduli antar sesama.
Selain itu, tambahnya, siswa perlu mengetahui alasan menghindari tindakan bullying yang berdampak negatif bagi semua pihak.
"Karena itulah, dalam hal ini peran guru BK perlu kita dioptimalkan untuk memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak-anak," katanya.
Selain itu, dukungan dari kepala sekolah serta guru-guru lainnya juga harus ikut bergerak bersama melakukan langkah-langkah antisipasi guna menghindari kasus perundungan di kalangan siswa.
"Setiap ada kegiatan, juga aktif mengingatkan guru melalui kepada sekolah terhadap upaya pencegahan tindakan perundungan," katanya.
Apalagi saat penilaian akreditasi ada instrumen butir ke-4 sudah jelas disebutkan terkait dengan bullying, sudah ada pernyataan untuk kepala sekolah dan siswa yang sangat membantu untuk meminimalisir tindakan perundungan di sekolah.
"Karena itu, jika ada ada sekolah yang terindikasi terjadi perundungan, kami akan segera tindaklanjuti. Untuk sanksi, dilakukan sesuai dengan ketentuan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disdik tingkatkan peran guru BK antisipasi kasus perundungan