Gerakan berantas sarang nyamuk digencarkan di Mataram

id Dinas Kesehatan,Kota Mataram,PSN DBD,sarang nyamuk,hujan

Gerakan berantas sarang nyamuk digencarkan di Mataram

Sejumlah siswa SMP Negeri di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunggu jemputan saat jam pulang sekolah. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setelah hujan sebagai upaya pencegahan dan antisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat mengatakan, upaya itu dilakukan bukan karena adanya peningkatan kasus DBD melainkan inovasi pencegahan kasus.

"Itu bagian dari inovasi kami, mengubah pola penanganan ketika ada kasus menjadi upaya pencegahan dan antisipasi sebelum ada kasus," katanya.

Data Dinas Kesehatan Kota Mataram, mencatat kasus DBD di Kota Mataram secara kumulatif saat ini sekitar 150-an kasus.

Baca juga: Cegah DBD, Dinkes gencarkan pemberantasan sarang nyamuk di Kota Mataram

Ia mengatakan, gerakan PSN 1-2 hari setelah hujan tersebut dinilai penting karena setelah hujan terjadi banyak potensi genangan air pada wadah-wadah bekas di sekitar lingkungan rumah.

Karena itu, selain peran juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan, setiap satu keluarga juga harus memiliki jumantik untuk memastikan tidak ada potensi jentik nyamuk di sekitar tempat tinggal.

"Dalam kegiatan PNS pasca hujan, tim dari puskesmas juga akan ikut serta mendampingi warga," katanya.

Selain itu, Dinkes Kota Mataram juga melibatkan partisipasi siswa untuk mendapatkan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat sehingga dapat melakukan gerakan PSN.

Dengan menyasar siswa tingkat SMP/sederajat karena dinilai sudah mampu dan minimal bisa aktif melakukan edukasi dalam keluarga masing-masing.

"Siswa SMP yang sudah mendapatkan bimbingan PSN dan pola hidup bersih di sekolah, kami targetkan minimal bisa menerapkan di rumah masing-masing," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram akui gagal sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk

Untuk mengoptimalkan peran siswa tersebut, Dinkes Kota Mataram bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram dan menjadikan satu sekolah percontohan sebagai lokasi pelaksanaan program sekolah sehat.

"Sekolah pertama yang menjadi percontohan adalah SMP Negeri 15 Mataram," katanya.

Ia berharap dengan adanya sekolah percontohan untuk program pola hidup bersih dan sehat serta PSN di lingkungan sekolah dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan siswa, guru, termasuk warga yang di sekitar lingkungan sekolah.

"Kami juga berharap, gerakan PSN dan pola hidup bersih dapat diadopsi sekolah-sekolah lainnya dan masyarakat secara umum," katanya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.