Mataram, NTB (ANTARA) - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat menggencarkan operasi pasar murah kebutuhan pokok di seluruh kabupaten dan kota untuk menjaga inflasi meskipun terjadi permintaan relatif tinggi dari masyarakat menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Operasi pasar masih terus dilakukan hingga akhir tahun, tidak saja di Kota Mataram, tapi semua kabupaten/kota di Pulau Lombok, maupun Sumbawa dan Bima, di Pulau Sumbawa," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan operasi pasar murah tersebut di lakukan di pasar-pasar tradisional besar dan paling ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ada di kabupaten/kota. Operasi pasar murah tersebut juga bagian dari program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Beragam jenis kebutuhan pokok disediakan dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran, seperti beras medium dengan harga Rp8.500 per kilogram (kg), gula pasir Rp14.000/kg, dan minyak goreng Rp12.600/liter.
Abdul menambahkan ketersediaan semua kebutuhan pokok yang dijual melalui operasi pasar murah relatif banyak untuk mengantisipasi permintaan pada momen hari besar keagamaan dan meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang akhir tahun.
Misalnya, stok gula pasir yang tersimpan di gudang Bulog NTB saat ini, sebanyak 161.930 kg dan minyak goreng sebanyak 42.000 liter.
Demikian juga, untuk stok beras yang tersedia sebanyak 21.000 ton yang tersimpan di gudang-gudang di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Stok tersebut aman hingga September 2023 dan akan bertambah seiring pengadaan tetap berjalan.
"Stok beras akan bertambah seiring musim panen raya padi yang diperkirakan pada Februari 2023. Gudang-gudang sudah siap menampung," ujarnya.
Selain menjaga kestabilan inflasi, Bulog NTB juga sudah mengirim sebanyak 50.625 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di enam provinsi dalam rangka pemerataan stok nasional.
Enam provinsi tujuan pengiriman beras, yakni Bali sebanyak 3.500 ton, Nusa Tenggara Timur 21.050 ton, Sumatera Utara 9.175 ton, Kalimantan Barat 4.375 ton, DKI Jakarta sebanyak 12.300 ton, dan Kalimantan Tengah 225 ton.
"Ada tambahan lagi provinsi yang akan dikirimkan beras, yakni Jambi sebanyak 1.000 ton," kata Abdul.
"Operasi pasar masih terus dilakukan hingga akhir tahun, tidak saja di Kota Mataram, tapi semua kabupaten/kota di Pulau Lombok, maupun Sumbawa dan Bima, di Pulau Sumbawa," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan operasi pasar murah tersebut di lakukan di pasar-pasar tradisional besar dan paling ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ada di kabupaten/kota. Operasi pasar murah tersebut juga bagian dari program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Beragam jenis kebutuhan pokok disediakan dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran, seperti beras medium dengan harga Rp8.500 per kilogram (kg), gula pasir Rp14.000/kg, dan minyak goreng Rp12.600/liter.
Abdul menambahkan ketersediaan semua kebutuhan pokok yang dijual melalui operasi pasar murah relatif banyak untuk mengantisipasi permintaan pada momen hari besar keagamaan dan meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang akhir tahun.
Misalnya, stok gula pasir yang tersimpan di gudang Bulog NTB saat ini, sebanyak 161.930 kg dan minyak goreng sebanyak 42.000 liter.
Demikian juga, untuk stok beras yang tersedia sebanyak 21.000 ton yang tersimpan di gudang-gudang di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Stok tersebut aman hingga September 2023 dan akan bertambah seiring pengadaan tetap berjalan.
"Stok beras akan bertambah seiring musim panen raya padi yang diperkirakan pada Februari 2023. Gudang-gudang sudah siap menampung," ujarnya.
Selain menjaga kestabilan inflasi, Bulog NTB juga sudah mengirim sebanyak 50.625 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di enam provinsi dalam rangka pemerataan stok nasional.
Enam provinsi tujuan pengiriman beras, yakni Bali sebanyak 3.500 ton, Nusa Tenggara Timur 21.050 ton, Sumatera Utara 9.175 ton, Kalimantan Barat 4.375 ton, DKI Jakarta sebanyak 12.300 ton, dan Kalimantan Tengah 225 ton.
"Ada tambahan lagi provinsi yang akan dikirimkan beras, yakni Jambi sebanyak 1.000 ton," kata Abdul.