Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Penyintas gempa Cianjur di lokasi pengungsian sekitar Kampung Babakan Imbangan, Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang, sampai saat ini masih harus bertahan di tengah kondisi gelap gulita pada malam karena terbatasnya pasokan listrik.
"Saya masih alami tanpa penerangan berarti. Punya anak kecil, cuma ada baterai lampu terangnya segini, saya mohon bantuannya," ujar seorang pengungsi bernama Ayung kepada ANTARA di lokasi pengungsian, Rabu.
Ayung mengatakan turunnya hujan membuat lingkungannya menjadi banyak lalat dan nyamuk. Dia mengatakan bantuan makanan sudah terpenuhi. Hanya saja kebutuhan pasokan listrik dan penerangan untuk jalanan masih susah, terlebih untuk berjalan mencari makan malam untuk keluarga. "Ada 25-30 orang yang mengungsi, ada yang keluar cari makan," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
Baca juga: Mukjizat! Azka bocah 4 tahun korban gempa Cianjur tiga hari tertimbun selamat
Alasan Ayung beserta keluarga lainnya masih bertahan mengungsi dengan tenda mandiri, karena sudah merasa nyaman. Dirinya berharap penerangan segera masuk untuk kampungnya, serta berbagai jenis bantuan lainnya.
Pengungsi di sekitar Kampung Babakan Imbangan juga diantaranya adalah balita dan anak-anak kecil. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan lampu petromaks untuk penerangan.
"Saya masih alami tanpa penerangan berarti. Punya anak kecil, cuma ada baterai lampu terangnya segini, saya mohon bantuannya," ujar seorang pengungsi bernama Ayung kepada ANTARA di lokasi pengungsian, Rabu.
Ayung mengatakan turunnya hujan membuat lingkungannya menjadi banyak lalat dan nyamuk. Dia mengatakan bantuan makanan sudah terpenuhi. Hanya saja kebutuhan pasokan listrik dan penerangan untuk jalanan masih susah, terlebih untuk berjalan mencari makan malam untuk keluarga. "Ada 25-30 orang yang mengungsi, ada yang keluar cari makan," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
Baca juga: Mukjizat! Azka bocah 4 tahun korban gempa Cianjur tiga hari tertimbun selamat
Alasan Ayung beserta keluarga lainnya masih bertahan mengungsi dengan tenda mandiri, karena sudah merasa nyaman. Dirinya berharap penerangan segera masuk untuk kampungnya, serta berbagai jenis bantuan lainnya.
Pengungsi di sekitar Kampung Babakan Imbangan juga diantaranya adalah balita dan anak-anak kecil. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan lampu petromaks untuk penerangan.