Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, hingga saat ini belum menerima laporan warga terkait dampak gempa bumi Magnitudo 5,5 yang terjadi pada Selasa (14/5/2024) sore pada pukul 15.11 WIB.
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang di Mataram, Rabu, mengatakan, dari asesmen yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram sampai saat ini belum ada kerusakan rumah warga akibat gempa tersebut.
"Sampai hari ini belum ada laporan warga yang terdampak gempa bumi M 5,5 kemarin dan semoga tidak pernah ada," katanya.
Hal tersebut sekaligus menjawab bahwa adanya indikasi kerusakan di Kantor Lurah Mayura, Kecamatan Cakranegara, akibat gempa bumi. "Kami sudah konfirmasi ke pihak kelurahan dan mereka menyatakan tidak ada kerusakan seperti informasi yang tersebar," katanya.
Dengan demikian, Martawang yang juga bersama Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor mengatakan sejauh ini Kota Mataram masih aman dari dampak gempa tersebut.
Dikatakan, dari informasi kerusakan hanya terjadi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang merupakan pusat gempa bumi atau sekitar 22 kilometer dari Kota Mataram. Kerusakan itu berupa dapur warga di KLU yang kondisinya memang sudah rapuh dan ada warga yang luka akibat terjatuh karena panik ketika ingin menyelamatkan diri.
"Sementara untuk Kota Mataram sejauh ini masih aman dari dampak gempa bumi," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram-NTB siapkan logistik antisipasi musim kemarau
Baca juga: BPBD siapkan langkah antisipasi musim kemarau di Mataram
Kendati demikian, Pemerintah Kota Mataram meminta warga agar tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. Masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti dan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi yang telah disosialisasikan BPBD sesuai dengan prosedur.
Misalnya, ketika gempa bumi terjadi masyarakat harus tenang dan mencari tiang bangunan utama di sekitar ketika berada dalam ruangan untuk berlindung dan saat gempa mulai reda, barulah masyarakat menuju tempat yang lebih aman atau titik kumpul.
"Kalau saat gempa kita panik, itu bisa berpotensi mencelakakan diri karena bisa saja kita terjatuh atau menabrak sesuatu semisal kaca atau lainnya," kata Martawang mengingatkan.
Berita Terkait
BPBD Mataram data kerusakan fasilias sosial akibat gempa bumi 2018
Minggu, 27 Juni 2021 17:06
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21