Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai menyiapkan langkah antisipasi antisipas penanganan dampak musim kemarau tahun ini.
"Meskipun Kota Mataram berada di wilayah bagian hilir yang relatif kurang terdampak musim kemarau, tapi langkah antisipasi harus tetap kita siapkan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu.
Hal itu disampaikan menanggapi perubahan cuaca yang terjadi saat ini karena berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) harusnya saat ini sudah masuk musim kemarau, tetapi ternyata anomali cuaca masih terjadi hujan walaupun dengan intensitas rendah hingga sedang.
Terkait dengan itu, BPBD Kota Mataram sudah melakukan koordinasi antisipasi dampak musim kemarau dengan sejumlah organisasi perangkat daerah terkait, salah satunya Dinas Pertanian.
"Tujuannya, untuk menjamin ketersediaan air untuk lahan pertanian termasuk bagi pembudidaya ikan air tawar," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram meningkatkan koordinasi antisipasi musim hujan
Menurutnya, beberapa potensi dampak musim kemarau di Kota Mataram antara lain penurunan debit air sumur warga, kebutuhan air untuk petani, serta potensi bencana kebakaran.
Potensi bencana kebakaran perlu diwaspadai selain kekurangan air, sebab bencana kebakaran sering terjadi karena kelalaian masyarakat baik itu kebakaran karena arus pendek listrik, maupun kompor, atau penyebab lainnya.
"Karena itu kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagi potensi bencana. termasuk kebakaran saat musim kemarau," katanya.
Ia mengatakan, biasanya pada puncak musim kemarau penurunan debit air terjadi di wilayah bagian timur seperti di Kecamatan Sandubaya karena berada di hulu wilayah Mataram dan bagian utara di kawasan Rembiga.
Tetapi, Dinas Pertanian sudah menyiapkan sumur bor di kelompok tani sebagai langkan antisipasi kekurangan air saat musim kemarau.
Baca juga: BPBD Mataram imbau warga hemat gunakan air
Skenario penanganan dampak kemarau dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan camat serta lurah se-Kota Mataram.
"Camat dan lurah kita minta berperan aktif agar segera melapor jika ada potensi dampak kemarau di wilayah masing-masing. Jika ada yang membutuhkan kita akan berikan respon cepat agar tidak berdampak luas," katanya.
Sementara menyinggung tentang kesiapan logistik, Mahfuddin mengatakan, untuk logistik BPBD telah menyiapkan satu unit mobil tangki air dengan kapasitas 2.500 liter yang siap dioperasionalkan ketika ada laporan dari warga yang membutuhkan air bersih untuk rumah tangga dan pertanian.
BPBD juga telah berkoordinasi dengan sejumlah OPD terkait yang memiliki mobil tangki air seperti Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, bahkan dengan BPBD Provinsi NTB.
"Artinya, ketika ada laporan masyarakat yang kekurangan air bersih akibat sumur mereka kering, kami bisa meminta bantuan ke OPD tersebut untuk menggunakan mobil tangki mereka untuk mendistribusikan air," katanya.
Baca juga: BPBD mengimbau warga Mataram waspada kebakaran dampak musim kemarau
Baca juga: BPBD mengimbau warga Mataram waspada musim kemarau
BPBD siapkan langkah antisipasi musim kemarau di Mataram
Meskipun Kota Mataram berada di wilayah bagian hilir yang relatif kurang terdampak musim kemarau, tapi langkah antisipasi harus tetap kita siapkan