Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mendistribusikan ratusan karung untuk pembuatan tanggul darurat ke warga pesisir pantai yang berada pada titik rawan gelombang pasang dan berdampak banjir rob.
"Kita sudah bagi sekitar 400 karung untuk pembuatan tanggul darurat ke dua lokasi yakni Kelurahan Bintaro dan Kelurahan Ampenan Selatan, masing-masing 200 lembar," Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi adanya peringatan dini dari BMKG yang menyebutkan adanya ancaman gelombang pasang hingga berdampak banjir rob sampai 30 Oktober 2022.
Menurutnya, pendistribusian ratusan karung tersebut sebagai tindak lanjut peringatan dini gelombang pasang dari BMKG, serta langkah antisipasi dampak bencana yang lebih besar.
"Untuk mitigasi, kita tetap aktif patroli sambil mengingatkan warga yang berada di pesisir pantai dan pinggir sungai terhadap ancam potensi bencana hidrometeorologi," katanya.
Mahfuddin mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan sementara kondisi gelombang di sepanjang 9 kilometer pantai di Kota Mataram masih relatif normal dengan ketinggian setengah meter hingga satu setengah meter.
Dengan kondisi ketinggian gelombang itu, nelayan masih bisa melaut namun karena nelayan rata-rata sudah berpengalaman dalam membaca situasi pantai, nelayan bisa menyesuaikan diri.
"Artinya, jika cuaca landai mereka turun dan kalau dinilai berbahaya, mereka tidak melaut. Tapi tugas kita tetap memberikan imbauan agar nelayan selalu waspada," katanya.
Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, abrasi dan angin puting beliung.
"Karena itulah, berbagai upaya antisipasi sudah kita dilakukan melalui kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana saat cuaca ekstrem. Termasuk menyiapkan posko siaga bencana," katanya.
Berita Terkait
Perbaikan infrastruktur akibat bencana di Lombok Timur capai Rp2 miliar
Rabu, 18 Desember 2024 10:37
BNI menyalurkan bantuan korban bencana Sukabumi
Selasa, 17 Desember 2024 19:56
Anggota DPR mengajak masyarakat bantu korban bencana
Selasa, 17 Desember 2024 5:07
BRIN rekomendasikan mitigasi berbasis komunitas
Senin, 16 Desember 2024 19:58
Modifikasi cuaca kurangi hujan signifikan di Jabar dan Jateng
Senin, 16 Desember 2024 6:45
BNPB sebut 2.500 korban bencana di Sukabumi
Minggu, 15 Desember 2024 17:01
BPBD siagakan personel TRC pantau kawasan pesisir Mataram
Jumat, 13 Desember 2024 12:10
Mensos Saifullah serahkan dana bantuan korban banjir dan longsor Sukabumi
Jumat, 13 Desember 2024 5:05