Jakarta (ANTARA) - Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) berterima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terhadap perkembangan bola voli di tanah air.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan pemilik klub voli putra Jakarta LavAni memuji pengembangan dan pembinaan bola voli yang dilakukan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) selama lima tahun terakhir.
"PP PBVSI, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Komjen. Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas perhatian, pandangan, dan saran yang Bapak sampaikan demi kemajuan perbolavolian di Tanah Air," tulis laman resmi PBVSI di media sosial dikutip Senin.
PBVSI juga mengapresiasi kepada SBY yang telah berdedikasi terhadap pengembangan bola voli tanah air termasuk melalui klub yang dikelola saat ini Jakarta LavAni yang telah melahirkan pemain-pemain berkualitas dan menginspirasi sejumlah pihak.
Baca juga: Indonesia menyerah kepada Thailand dalam SEA V League
"Kami juga berterima kasih atas dedikasi Bapak terhadap pengembangan bola voli nasional, termasuk melalui klub LavAni yang telah menjadi inspirasi bagi banyak pihak." tulis PBVSI.
"Salam hormat dan sehat selalu untuk Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Semangat dan dukungan Bapak menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus bekerja keras dalam memajukan olahraga voli Indonesia," tulis PBVSI.
Baca juga: PBVSI umumkan Proliga 2025 dijadwalkan bergulir
Selain mengapresiasi pengembangan yang dilakukan PBVSI selama lima tahun terakhir, SBY juga menyoroti penurunan jumlah peserta di Proliga 2025.
SBY menghimbau kepada PBVSI untuk menelaah atas penurunan peserta di Proliga 2025 yang hanya menyisakan lima tim di kategori putra usai pada musim sebelumnya terdapat tujuh tim yang bersaing.
SBY juga menyoroti rumor mengenai gaji pemain asing yang berkompetisi di kancah liga voli profesional di tanah air ini yang terhitung mengalami kenaikan yang tajam dan di luar kemampuan klub-klub peserta Proliga.