Perbaikan infrastruktur akibat bencana di Lombok Timur capai Rp2 miliar

id Bencana Alam,NTB,BPBD Lombok Timur,perbaikan infrastruktur,anggaran

Perbaikan infrastruktur akibat bencana di Lombok Timur capai Rp2 miliar

Kepala BPBD Lombok Timur Lalu Mulyadi (ANTARA/HO-Dhimas)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat cuaca ekstrem yang terjadi selama Desember 2024 membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar.

"Dampak cuaca ekstrem itu tercatat puluhan kasus banjir dan longsor terjadi, sehingga untuk melakukan perbaikan dan rehabilitasi terhadap infrastruktur yang rusak itu membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar," kata Kepala BPBD Lombok Timur Lalu Mulyadi, di Lombok Timur, Rabu.

Ia mengatakan jumlah kasus bencana alam selama Desember 2024 mencapai puluhan kasus, baik kasus banjir maupun tanah longsor mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan.

"Setiap kejadian, kami dari BPBD langsung turun lapangan memberikan pertolongan serta melakukan pendataan," katanya.

Baca juga: Angin kencang, Sejumlah pohon tumbang di Lombok Timur

Bahkan terhadap kerusakan irigasi yang disebabkan hujan deras, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak BWS Provinsi NTB untuk segera dilakukan perbaikan.

"Perbaikan dilakukan agar dapat berfungsi kembali dan bisa dimanfaatkan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan bahwa terhadap irigasi, pihaknya telah melakukan pengerukan dan mengangkat tumpukan sampah yang ada di irigasi tersebut, sehingga tak lagi banjir.

"Ke depan untuk menghindari terjadinya banjir, tumpukan sampah di irigasi akan dimitigasi sehingga banjir tak terjadi lagi," katanya.

Saat ini personel BPBD selalu siaga dalam melakukan penanganan terhadap terjadinya banjir, longsor atau kerusakan infrastruktur akibat bencana alam.

Baca juga: Pemkab Lombok Timur mengecek kesiapan petugas hadapi bencana
Baca juga: Forum pengurangan risiko bencana Lombok Timur terbentuk
Baca juga: Pemkab Lombok Timur mendukung penguatan tim pertolongan bencana