Mataram, 19/12 (ANTARA) - PT Merpati Nusantara Airlines menambah frekuensi penerbangan dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Brangbiji Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat dari dua kali menjadi tiga kali seminggu karena permintaan konsumen.
"Penambahan frekuensi penerbangan sudah dilakukan sejak dua minggu ini. Semula kami hanya melayani penerbangan pada Selasa dan Jumat. Sekarang Minggu juga ada," kata Manajer PT Merpati Nusantara Airlines wilayah Mataram, Hari Purboyono di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, sejak rute penerbangan Lombok-Sumbawa dibuka mulai 28 Agustus 2012, minat konsumen untuk menggunakan moda transportasi udara cukup bagus.
Hal itu terlihat dari "load factor" atau tingkat keterisian penumpang yang mencapai 85 persen.
Bahkan, kata Hari, jika tingkat keterisian penumpang bisa mencapai 100 persen, pihaknya mempertimbangkan menambah frekuensi penerbangan menjadi tiap hari.
Namun upaya itu tentu harus dibarengi dengan performa Bandara Brangbiji untuk mendukung keselamatan penerbangan di wilayah timur NTB.
"Performa bandara juga mempengaruhi. Makanya daya angkut dibatasi. Dari 59 kursi yang tersedia, kami hanya mengisi sebanyak 49 penumpang," ujarnya.
Selain melayani rute Lombok-Sumbawa, kata dia, perusahaannya juga melayani rute penerbangan Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahuddin Bima sebanyak satu kali dalam seminggu, yakni setiap Jumat.
Tingkat keterisian penumpang untuk rute penerbangan tersebut mencapai 88 persen.
PT Merpati Nusantara Airlines, kata Hari, juga masih tetap melayani rute penerbangan Lombok-Denpasar sebanyak empat kali dalam satu hari dengan tingkat keterisian mencapai 90 persen.
"Kami akan terus memperkuat rute penerbangan yang sudah ada, terutama untuk melayani masyarakat yang membutuhkan moda transportasi udara di wilayah timur NTB," ujarnya.
Ia mengatakan, perusahaannya saat ini sedang berupaya mendatangkan pesawat jenis air bus untuk memperkuat rute penerbangan di wilayah timur Indonesia, terutama di Provinsi Papua.
Rute penerbangan di kawasan tersebut saat ini masih menggunakan pesawat jenis boeing yang sebelumnya dipakai untuk melayani 20 rute yang ditutup untuk sementara waktu.
"Rencananya Februari 2013, kami akan melayani kembali 20 rute yang saat ini dipending sementara, termasuk Lombok-Surabaya. Semua rute itu punya prospek bisnis yang cukup bagus," ujarnya.
(ANT)
"Penambahan frekuensi penerbangan sudah dilakukan sejak dua minggu ini. Semula kami hanya melayani penerbangan pada Selasa dan Jumat. Sekarang Minggu juga ada," kata Manajer PT Merpati Nusantara Airlines wilayah Mataram, Hari Purboyono di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, sejak rute penerbangan Lombok-Sumbawa dibuka mulai 28 Agustus 2012, minat konsumen untuk menggunakan moda transportasi udara cukup bagus.
Hal itu terlihat dari "load factor" atau tingkat keterisian penumpang yang mencapai 85 persen.
Bahkan, kata Hari, jika tingkat keterisian penumpang bisa mencapai 100 persen, pihaknya mempertimbangkan menambah frekuensi penerbangan menjadi tiap hari.
Namun upaya itu tentu harus dibarengi dengan performa Bandara Brangbiji untuk mendukung keselamatan penerbangan di wilayah timur NTB.
"Performa bandara juga mempengaruhi. Makanya daya angkut dibatasi. Dari 59 kursi yang tersedia, kami hanya mengisi sebanyak 49 penumpang," ujarnya.
Selain melayani rute Lombok-Sumbawa, kata dia, perusahaannya juga melayani rute penerbangan Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahuddin Bima sebanyak satu kali dalam seminggu, yakni setiap Jumat.
Tingkat keterisian penumpang untuk rute penerbangan tersebut mencapai 88 persen.
PT Merpati Nusantara Airlines, kata Hari, juga masih tetap melayani rute penerbangan Lombok-Denpasar sebanyak empat kali dalam satu hari dengan tingkat keterisian mencapai 90 persen.
"Kami akan terus memperkuat rute penerbangan yang sudah ada, terutama untuk melayani masyarakat yang membutuhkan moda transportasi udara di wilayah timur NTB," ujarnya.
Ia mengatakan, perusahaannya saat ini sedang berupaya mendatangkan pesawat jenis air bus untuk memperkuat rute penerbangan di wilayah timur Indonesia, terutama di Provinsi Papua.
Rute penerbangan di kawasan tersebut saat ini masih menggunakan pesawat jenis boeing yang sebelumnya dipakai untuk melayani 20 rute yang ditutup untuk sementara waktu.
"Rencananya Februari 2013, kami akan melayani kembali 20 rute yang saat ini dipending sementara, termasuk Lombok-Surabaya. Semua rute itu punya prospek bisnis yang cukup bagus," ujarnya.
(ANT)