Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai perlu ada integrasi rencana pembangunan antara Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) dengan pembangunan perumahan dan perdagangan di sekitarnya agar masalah yang timbul dapat ditanggulangi dan diantisipasi.
Bima Arya saat dikonfirmasi ANTARA dari Kota Bogor, Kamis, mengatakan, pembangunan di sekitar Jalan Sholis cukup gencar, sehingga jalan tersebut semakin banyak dilalui masyarakat yang tentu akan berdampak kepada beban jalan dan infrastruktur di sekitarnya.
"Ini kan wilayah baru, pembangunannya juga gencar, baik perumahan, pemukiman, perdagangan maupun infrastruktur jalannya. Makanya semuanya harus terintegrasi," kata dia.
Bima menerangkan, pihak Pemerintah Kota Bogor telah meminta agar Kementerian PUPR dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor dalam pembangunan Jalan Sholis dan sekitarnya.
Sementara waktu, kata Bima, untuk lubang yang berada di Jalan Sholis dan membahayakan pengendara telah ditutup oleh Kemen PUPR melalui Balai Besar jalan Nasional DKI-Jabar. Bima berharap Kemen PUPR dapat menganalisa secara menyeluruh kekuatan badan jalan Sholis untuk mengantisipasi kerusakan.
Baca juga: GNIK bentuk ekosistem talenta unggul kepemimpinan
Baca juga: Komisi IX DPR ingatkan Bogor waspada ancaman resesi global
Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi, sebelumnya menyampaikan kerusakan badan jalan Sholis telah menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pusat. Perbaikan pun telah dilakukan pada Rabu (30/11).
Penutupan lubang telah dilaksanakan pada pekan lalu, namun tambalan tersebut kembali rusak dan menyebabkan lubang yang nampak cukup dalam kembali mengaga. Chusnul menyampaikan, lubang yang terjadi di badan Jalan Sholis karena ada kerusakan aliran drainase di sekitar jalan tersebut. Namun demikian, perbaikan yang dilakukan bersifat sementara sebelum analisa lebih lanjut dari pihak Kemen PUPR.
Bima Arya saat dikonfirmasi ANTARA dari Kota Bogor, Kamis, mengatakan, pembangunan di sekitar Jalan Sholis cukup gencar, sehingga jalan tersebut semakin banyak dilalui masyarakat yang tentu akan berdampak kepada beban jalan dan infrastruktur di sekitarnya.
"Ini kan wilayah baru, pembangunannya juga gencar, baik perumahan, pemukiman, perdagangan maupun infrastruktur jalannya. Makanya semuanya harus terintegrasi," kata dia.
Bima menerangkan, pihak Pemerintah Kota Bogor telah meminta agar Kementerian PUPR dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor dalam pembangunan Jalan Sholis dan sekitarnya.
Sementara waktu, kata Bima, untuk lubang yang berada di Jalan Sholis dan membahayakan pengendara telah ditutup oleh Kemen PUPR melalui Balai Besar jalan Nasional DKI-Jabar. Bima berharap Kemen PUPR dapat menganalisa secara menyeluruh kekuatan badan jalan Sholis untuk mengantisipasi kerusakan.
Baca juga: GNIK bentuk ekosistem talenta unggul kepemimpinan
Baca juga: Komisi IX DPR ingatkan Bogor waspada ancaman resesi global
Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi, sebelumnya menyampaikan kerusakan badan jalan Sholis telah menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pusat. Perbaikan pun telah dilakukan pada Rabu (30/11).
Penutupan lubang telah dilaksanakan pada pekan lalu, namun tambalan tersebut kembali rusak dan menyebabkan lubang yang nampak cukup dalam kembali mengaga. Chusnul menyampaikan, lubang yang terjadi di badan Jalan Sholis karena ada kerusakan aliran drainase di sekitar jalan tersebut. Namun demikian, perbaikan yang dilakukan bersifat sementara sebelum analisa lebih lanjut dari pihak Kemen PUPR.