Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat meminta kepada para investor yang menguasai lahan atau yang sudah memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) untuk segera melakukan pembangunan.
"Kita harapkan mereka segera melakukan pembangunan, jangan sampai ke depan lahan- lahan tersebut tidak bisa dimanfaatkan," kata Kepala DPMPTSP Lombok Tengah, H Muhammad di Praya, Jumat.
Ia mengatakan banyak investor, terutama di wilayah selatan, yang sudah memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) ataupun Hak Guna Usaha (HGU), tetapi belum memanfaatkan atau belum membangun di lahan tersebut.
"Kalau memang tidak ada pergerakan membangun bagi lahan yang sudah ada HGB atau yang akan habis izinnya, kita berharap lebih baik lahan tersebut dialihkan menjadi lahan terlantar yang nantinya lahan tersebut kembali di kelola oleh Negara," katanya.
Jika saja lahan tersebut dialihkan menjadi lahan terlantar, maka negara bisa mengelola, atau pemerintah daerah juga bisa diberikan kesempatan untuk bagaimana mengelola lahan itu.
"Jadi kalau sudah diambil alih menjadi lahan terlantar dan dikuasai oleh negara, maka pemerintah daerah bisa mengelola yang nantinya bisa menguntungkan masyarakat," katanya.
Hanya saja sebelum berbicara lebih jauh ke arah pengelolaan oleh pemerintah, pihaknya menyarankan agar yang memiliki HGB ini untuk bisa segera melakukan pembangunan.
"Dengan dilakukannya pembangunan maka ke depan efek sosialnya sangat besar, karena jika saja membangun hotel akan menyerap tenaga kerja yang tinggi dari masyarakat," katanya.
Hal ini, lanjut dia, sejalan juga dengan program pemerintah yang saat ini sedang menggalakkan pembangunan dari sektor pariwisata, terlebih dengan adanya ajang balap MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Ini ada ratusan hektare lahan yang sudah ada HGB tapi belum juga melakukan pembangunan. Rata- rata yang memegang ini adalah investor," katanya.
Meski investor juga melihat peluang sebelum melakukan pembangunan, ia menegaskan pentingnya untuk memulai, karena potensi di Lombok Tengah sangat besar dalam hal pengembangan pariwisata.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan BPN agar bagaimana lahan-lahan yang luasnya mencapai ratusan hektar ini bisa segera dimanfaatkan," ujar H Muhammad.
"Kita harapkan mereka segera melakukan pembangunan, jangan sampai ke depan lahan- lahan tersebut tidak bisa dimanfaatkan," kata Kepala DPMPTSP Lombok Tengah, H Muhammad di Praya, Jumat.
Ia mengatakan banyak investor, terutama di wilayah selatan, yang sudah memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) ataupun Hak Guna Usaha (HGU), tetapi belum memanfaatkan atau belum membangun di lahan tersebut.
"Kalau memang tidak ada pergerakan membangun bagi lahan yang sudah ada HGB atau yang akan habis izinnya, kita berharap lebih baik lahan tersebut dialihkan menjadi lahan terlantar yang nantinya lahan tersebut kembali di kelola oleh Negara," katanya.
Jika saja lahan tersebut dialihkan menjadi lahan terlantar, maka negara bisa mengelola, atau pemerintah daerah juga bisa diberikan kesempatan untuk bagaimana mengelola lahan itu.
"Jadi kalau sudah diambil alih menjadi lahan terlantar dan dikuasai oleh negara, maka pemerintah daerah bisa mengelola yang nantinya bisa menguntungkan masyarakat," katanya.
Hanya saja sebelum berbicara lebih jauh ke arah pengelolaan oleh pemerintah, pihaknya menyarankan agar yang memiliki HGB ini untuk bisa segera melakukan pembangunan.
"Dengan dilakukannya pembangunan maka ke depan efek sosialnya sangat besar, karena jika saja membangun hotel akan menyerap tenaga kerja yang tinggi dari masyarakat," katanya.
Hal ini, lanjut dia, sejalan juga dengan program pemerintah yang saat ini sedang menggalakkan pembangunan dari sektor pariwisata, terlebih dengan adanya ajang balap MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Ini ada ratusan hektare lahan yang sudah ada HGB tapi belum juga melakukan pembangunan. Rata- rata yang memegang ini adalah investor," katanya.
Meski investor juga melihat peluang sebelum melakukan pembangunan, ia menegaskan pentingnya untuk memulai, karena potensi di Lombok Tengah sangat besar dalam hal pengembangan pariwisata.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan BPN agar bagaimana lahan-lahan yang luasnya mencapai ratusan hektar ini bisa segera dimanfaatkan," ujar H Muhammad.