Mataram, 8/2 (ANTARA) - Paket pasangan calon DR KH Zulkifli Muhadli dan Prof DR H Muhammad Ichsan (Zul-Ichsan) berjanji akan memprioritaskan peningkatan kesejahteraan rakyat jika terpilih pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2013-2018.

     "Kami prioritaskan peningkatan kesejahteraan rakyat, dalam empat hal pokok yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan dan rasa aman," kata Zulkifli kepada wartawan usai mendaftar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB, di Mataram, Jumat.

      Pasangan calon ini diusung empat parpol peserta Pemilu 2009 yang memiliki kursi di DPRD Provinsi NTB yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI).  Keempat parpol itu membentuk koalisi kebebasan prorakyat.

       Dukungan keempat parpol itu menghasilkan sembilan kursi atau 15 persen dari total 55 kursi di DPRD Provinsi NTB, sehingga memenuhi syarat minimal mengusung pasangan calon.

     Pasangan ini, dideklarasi oleh parpol pengusungnya pada 24 Januari 2013, yang dipadukan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

     Zulkifli merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PBB NTB, yang masih menjabat Bupati Sumbawa Barat untuk periode keduanya. Jabatan bupati itu diraih sejak 2005.

     Sementara Ichsan adalah mantan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) yang kini menjabat Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) NTB.

     Zulkifli mengatakan, masyarakat NTB harus sejahtera secara ekonomi, yang mengandung pengertian masyarakat harus dijamin kesejahteraannya secara ekonomi.

     "Semua masyarakat harus bisa menikmati sumber daya ekonomi, infrastruktur yang dibangun harus berdampak pada kenyamanan hidup, dan terjadi peningkatan daya beli masyarakat," ujarnya.

     Selain itu, lapangan kerja yang terus tersedia sehingga investor didatangkan dari berbagai arah, karena tidak hanya bisa mengandalkan sumber daya alam tanpa pengelolaan yang bertanggungjawab, jika ingin mencapai kemajuan.

     Dari aspek pendidikan, Zulkifli yang akrab disapa Kyai Zul itu menekankan pentingnya kecerdasan masyarakat NTB secara keseluruhan.      

     Hingga kini, kata Zulkifli, masyarakat penyandang buta aksara masih banyak, padahal semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

     Dari aspek kesehatan, ia menekankan keharusan pemerintah untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan semua komponen masyarakat, terutama yang berasal dari kalangan masyarakat yang kurang mampu.

     Dari aspek keamanan, menurut Zulkifli, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah kecuali menciptakan rasa aman bagi masyarakat di wilayah itu.

     "Hari-hari terakhir ini, orang mungkin berjalan di tengah kampung/desa saja merasa tidak aman, padahal keamanan itu penting. Semua etnik harus bisa hidup dengan damai di NTB, tidak boleh ada pemahaman ada orang dari lain dari etnis tertentu, karena itu kami ingin mengabdi untuk kesejahteraan masyarakat NTB," ujar calon Gubernur NTB itu.

     Pada kesempatan yang sama, Prof DR H Muhammad Ichsan sebagai calon Wakil Gubernur NTB mengungkapkan tekadnya untuk lebih memberdayakan masyarakat desa.

     Menurut dia, lembaga desa harus lebih diperkuat, karena merupakan wadah bagi masyarakat, terutama  yang kurang mampu untuk mendapatkan kemajuan.

     Selain itu, ia menjanjikan peningkatan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, yang menekankan penganggaran daerah untuk pendidikan di pondok pesantren.

     "Ponpes yang juga sebagai lembaga pendidikan, selama ini tidak masuk unsur pembiayaan dalam pendidikan. Kami akan perjuangkan ponpes dan sekolah sawsta lainnya masih dalam sistem penganggaran. Kami juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang beruntung, termasuk anak yatim, dan orang gila," ujarnya.

     Oleh karenanya, kata Ichsan, lembaga-lembaga yang berperan dalam mengelola anak yatim, jompo, dan gangguan mental, serta warga kurang beruntung lainnya, akan lebih dioptimalkan tupoksinya.

     Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi NTB itu akan dipadukan dengan Pilkada di Kabupaten Lombok Timur dan Kota Bima. Tahapan pemungutan suara dijadwalkan 13 Mei untuk putaran pertama dan 22 Juli untuk putaran kedua, yang akan berlangsung di 9.000-an Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menyebar di 1.135 desa, 116 kecamatan, 10 kabupaten/kota. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024