Tomohon (ANTARA) - Bunga Krisan yang diproduksi petani lokal Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) berhasil menembus pasar ekspor negara tetangga, Singapura, Rabu. "Mengekspor bunga adalah cita-cita sejak lama dari Pemerintah Kota Tomohon dan masyarakat, dan ini akan membantu peningkatan perekonomian dan pendapatan petani bunga," kata Wali Kota Tomohon Caroll J.A. Senduk di Tomohon, Rabu.

Dia mencontohkan penyelenggaraan agenda pariwisata tahunan "Tomohon Internasional Flower Festival (TIFF)" pada Agustus tahun ini banyak menyerap bunga Krisan yang ditanam petani lokal. Hal ini secara langsung memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. "Ke depan Pemerintah Kota Tomohon akan menganggarkan pembuatan green house untuk para petani bunga, mendorong peningkatan kualitas, kuantitas bunga Krisan yang dihasilkan," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Karel Lala mengatakan ekspor bunga Krisan ke Singapura adalah awal yang baik bagi petani bunga di daerah tersebut. "Jadi berapapun yang mampu disediakan petani bunga, pasar Singapura akan membelinya. Pasti dampak yang akan dirasakan adalah peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani," katanya.

Baca juga: NTB ekspor lima komoditas pertanian senilai Rp110,6 miliar
Baca juga: Komoditas hanjeli dinilai bisa jadi alternatif pangan

Ada dua jenis bunga Krisan yang diekspor yaitu spray dan standar dengan beberapa varian warna. "Jadi ada sekitar 2.000 tangkai bunga Krisan yang diekspor tadi. Kita berharap ekspor ini akan berlangsung secara kontinyu setiap bulan dengan kwalitas yang dibutuhkan pasar di Singapura," katanya.

Ke depannya, kata dia, untuk menjamin kesinambungan ekspor komoditas ini ada wadah seperti gabungan kelompok tani (gapoktan) yang akan menjembatani antara produk petani ini dengan importir yang ada di Singapura.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024