Mataram, 10/5 (Antara) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi menginstruksikan dinas teknis beserta kontraktor pelaksana untuk segera membangun NTB Convention Centre (NCC) di Pulau Lombok karena proses tender proyek sudah rampung.
"Saya minta secepatnya bereskan berbagai dokumen pendukung seperti amdal dan lan-lainnya, kemudian segera bangun agar manfaatnya juga dapat segera dirasakan masyarakat," kata Zainul di Mataram, Jumat.
Akhir April lalu, Pemerintah Provinsi NTB mengumumkan pemenang tender proyek pembangunan NCC bernilai Rp360 miliar itu, yakni PT Lombok Plaza yang berbasis di Bali dan Lombok.
PT Lombok Plaza mengalahkan saingannya PT Blitz Property yang berbasis di Jakarta. Kedua investor itu merupakan bagian dari delapan investor yang menjalani "beauty countes" yang diselenggarakan Pemprov NTB, pada akhir 2012.
Sebenarnya, pada 12 Juni 2010, Pemerintah Provinsi NTB sudah mempercayakan PT Indosinga Invetama Lombok untuk membangun gedung konvensi bertaraf internasional pada lahan seluas 3,2 hektare di Mataram.
Dalam rancangan PT Indosinga Invetama Lombok, gedung NCC itu bernilai Rp384 miliar.
Kepercayaan itu diwujudkan melalui penandatanganan kesepahaman antara Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dengan Direktur Utama PT Indosinga Invetama Lombok Lim Chong Siong.
PT Indosinga Invetama Lombok merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang memenangkan "beauty contest" yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB, Mei 2010.
Namun, Indosinga batal membangun gedung konvensi itu karena pemilik PT Indosinga meninggal dunia.
Karena itu, Pemprov NTB kembali menggelar "beauty countes" hingga menghasilkan dua investor yang saat ini tengah dikaji kelayakan perusahaan tersebut.
Pemerintah Provinsi NTB berkewajiban memfasilitasi kelancaran proses relokasi bangunan yang ada di lahan seluas 3,2 hektare itu, studi kelayakan, Detail Enginering Design (DED) dan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Pemerintah Provinsi NTB juga tengah mengurus proses pengalihan Hak Pakai Lahan (HPL) kepada investor yang akan membangun NCC itu dengan pola bangun guna serah (BOT) untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang.
Pemerintah Provinsi NTB membutuhkan gedung konvensi internsional karena gencar menjadikan NTB sebagai lokasi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Namun sejauh ini berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional yang digelar di wilayah NTB hanya mengandalkan ruangan hotel berbintang baik yang di Kota Mataram maupun kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Ruangan itu pun masih sederhana dengan kapasitas tampung yang relatif terbatas atau belum dikategorikan sebagai lokasi yang representatif untuk kegiatan konvensi berskala internasional. (*)
"Saya minta secepatnya bereskan berbagai dokumen pendukung seperti amdal dan lan-lainnya, kemudian segera bangun agar manfaatnya juga dapat segera dirasakan masyarakat," kata Zainul di Mataram, Jumat.
Akhir April lalu, Pemerintah Provinsi NTB mengumumkan pemenang tender proyek pembangunan NCC bernilai Rp360 miliar itu, yakni PT Lombok Plaza yang berbasis di Bali dan Lombok.
PT Lombok Plaza mengalahkan saingannya PT Blitz Property yang berbasis di Jakarta. Kedua investor itu merupakan bagian dari delapan investor yang menjalani "beauty countes" yang diselenggarakan Pemprov NTB, pada akhir 2012.
Sebenarnya, pada 12 Juni 2010, Pemerintah Provinsi NTB sudah mempercayakan PT Indosinga Invetama Lombok untuk membangun gedung konvensi bertaraf internasional pada lahan seluas 3,2 hektare di Mataram.
Dalam rancangan PT Indosinga Invetama Lombok, gedung NCC itu bernilai Rp384 miliar.
Kepercayaan itu diwujudkan melalui penandatanganan kesepahaman antara Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dengan Direktur Utama PT Indosinga Invetama Lombok Lim Chong Siong.
PT Indosinga Invetama Lombok merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang memenangkan "beauty contest" yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB, Mei 2010.
Namun, Indosinga batal membangun gedung konvensi itu karena pemilik PT Indosinga meninggal dunia.
Karena itu, Pemprov NTB kembali menggelar "beauty countes" hingga menghasilkan dua investor yang saat ini tengah dikaji kelayakan perusahaan tersebut.
Pemerintah Provinsi NTB berkewajiban memfasilitasi kelancaran proses relokasi bangunan yang ada di lahan seluas 3,2 hektare itu, studi kelayakan, Detail Enginering Design (DED) dan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Pemerintah Provinsi NTB juga tengah mengurus proses pengalihan Hak Pakai Lahan (HPL) kepada investor yang akan membangun NCC itu dengan pola bangun guna serah (BOT) untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang.
Pemerintah Provinsi NTB membutuhkan gedung konvensi internsional karena gencar menjadikan NTB sebagai lokasi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Namun sejauh ini berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional yang digelar di wilayah NTB hanya mengandalkan ruangan hotel berbintang baik yang di Kota Mataram maupun kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Ruangan itu pun masih sederhana dengan kapasitas tampung yang relatif terbatas atau belum dikategorikan sebagai lokasi yang representatif untuk kegiatan konvensi berskala internasional. (*)