Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat dalam upaya mewujudkan komitmen net zero emission atau nol emisi karbon pada 2050 demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim di masa mendatang.
Kerja sama dua pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo, dan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, di Mataram, Selasa.
General Manager PLN NTB Sudjarwo menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus mewujudkan net zero emission (NZE) 2050 di Provinsi NTB.
"Melalui kesepakatan kerja sama strategis diharapkan dapat mengurangi emisi global sebagai simbol bahwa pengembangan energi baru terbarukan saat ini menjadi fokus utama PLN," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, dalam mengembangkan energi baru terbarukan dan menjalankan agenda transisi energi, PLN membuka peluang kerja sama dengan semua pihak.
Sudjarwo menambahkan dalam rangka transisi dari bahan bakar batu bara menuju biomassa, pihaknya sudah memanfaatkan beberapa bahan ramah lingkungan untuk tambahan cofiring.
Di PLTU Jeranjang, PLN sudah menambahkan sekam padi dan serbuk gergaji yang cukup tinggi kalorinya.
"Di PLTU Sumbawa Barat, kami juga sudah melakukan uji coba cofiring dengan menggunakan bonggol jagung dan saat ini tengah menyiapkan seluruhnya untuk kontinuitas pemakaiannya," ujarnya.
Ia juga berharap dengan adanya kerja sama antara PLN dengan Pemprov NTB dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, mengembangkan komunitas pengguna kendaraan listrik di NTB dan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
Di NTB sendiri, terdapat total daya 41 mega Watt (MW) yang sudah merupakan pembangkit energi bersih.
Menurut Sudjarwo, program net zero emission akan bisa diwujudkan apabila dilakukan transisi dari pembangkit batu bara menjadi pembangkit biomassa.
"Potensi biomassa di NTB ini cukup besar, itu sebabnya kami juga membutuhkan dukungan pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan transisi energi dari batu bara menjadi biomassa," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menegaskan bahwa penandatanganan kerja sama dengan PLN menjadi momentum milestone yang luar biasa demi menjadikan Provinsi NTB mengaplikasikan wisata hijau, energi hijau dan industri hijau.
"Kehadiran PLN menghadirkan banyak kemajuan di NTB, sehingga PLN membuat kehidupan menjadi lebih baik. Saya senang sekali bermitra dengan PLN karena perjalanan panjang dengan langkah pertama ini sudah kita lakukan," katanya.
Kerja sama dua pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo, dan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, di Mataram, Selasa.
General Manager PLN NTB Sudjarwo menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus mewujudkan net zero emission (NZE) 2050 di Provinsi NTB.
"Melalui kesepakatan kerja sama strategis diharapkan dapat mengurangi emisi global sebagai simbol bahwa pengembangan energi baru terbarukan saat ini menjadi fokus utama PLN," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, dalam mengembangkan energi baru terbarukan dan menjalankan agenda transisi energi, PLN membuka peluang kerja sama dengan semua pihak.
Sudjarwo menambahkan dalam rangka transisi dari bahan bakar batu bara menuju biomassa, pihaknya sudah memanfaatkan beberapa bahan ramah lingkungan untuk tambahan cofiring.
Di PLTU Jeranjang, PLN sudah menambahkan sekam padi dan serbuk gergaji yang cukup tinggi kalorinya.
"Di PLTU Sumbawa Barat, kami juga sudah melakukan uji coba cofiring dengan menggunakan bonggol jagung dan saat ini tengah menyiapkan seluruhnya untuk kontinuitas pemakaiannya," ujarnya.
Ia juga berharap dengan adanya kerja sama antara PLN dengan Pemprov NTB dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, mengembangkan komunitas pengguna kendaraan listrik di NTB dan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
Di NTB sendiri, terdapat total daya 41 mega Watt (MW) yang sudah merupakan pembangkit energi bersih.
Menurut Sudjarwo, program net zero emission akan bisa diwujudkan apabila dilakukan transisi dari pembangkit batu bara menjadi pembangkit biomassa.
"Potensi biomassa di NTB ini cukup besar, itu sebabnya kami juga membutuhkan dukungan pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan transisi energi dari batu bara menjadi biomassa," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menegaskan bahwa penandatanganan kerja sama dengan PLN menjadi momentum milestone yang luar biasa demi menjadikan Provinsi NTB mengaplikasikan wisata hijau, energi hijau dan industri hijau.
"Kehadiran PLN menghadirkan banyak kemajuan di NTB, sehingga PLN membuat kehidupan menjadi lebih baik. Saya senang sekali bermitra dengan PLN karena perjalanan panjang dengan langkah pertama ini sudah kita lakukan," katanya.