Mataram (ANTARA) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat telah melayani pemberangkatan dan penempatan sebanyak 17.255 orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTB ke luar negeri pada 2022.
"Data pelayanan penempatan tersebut tercatat di dalam sistem berbasis website www.bp2mintb.id, dari Januari sampai dengan 31 Desember 2022," kata Kepala BP3MI NTB Mangiring Hasoloan Sinaga, di Mataram, Selasa.
Dari 17.255 PMI tersebut, kata dia, mayoritas negara penempatannya adalah Malaysia sebanyak 16.912 orang, Taiwan 77 orang, Brunei Darusalam 63 orang, Arab Saudi 81, Hongkong enam orang, Papua Nugini sembilan orang.
Selain itu, Uni Emirat Arab sebanyak enam orang, Qatar enam orang, Oman lima orang, Laos tiga orang. Sedangkan penempatan ke Turki, Kuwait, Italia, Laos, dan Yordania masing-masing satu orang.
"Malaysia masih menjadi negara primadona PMI asal NTB dengan jabatan pekerja perkebunan kelapa sawit," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bang Naga itu mengatakan, pihaknya memfasilitasi pelaksanaan kegiatan orientasi pra penempatan (OPP) sebanyak 3.000 orang calon PMI setiap bulan.
Pelayanan kegiatan OPP merupakan salah satu persyaratan calon PMI sebelum berangkat ke negara penempatan.
"Proses pelayanan diupayakan selesai dalam jangka waktu satu hari kerja (one day service) sepanjang dokumennya lengkap dan valid," ucap Bang Naga.
Selain pelayanan penempatan, BP3MI NTB juga memberikan pelayanan fasilitasi kepulangan sebanyak 81 jenazah ke daerah asal periode Januari-Desember 2022.
Ada juga pelayanan pendataan kepulangan PMI di Bandara Internasional Zainudin Abdul Madjid, di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, sebanyak 29.066 orang. Mereka pulang ke daerah asal karena habis kontrak, cuti maupun PMI terkendala.
Bang Naga juga menyebutkan untuk pelayanan penanganan permasalahan PMI sebanyak 1.029 orang dengan kasus selesai 901 orang dan dalam proses sebanyak 128 kasus.
"Tidak hanya itu, BP3MI NTB juga melaksanakan sosialisasi migrasi yang aman di tingkat desa dan lembaga pendidikan sebanyak 41 kegiatan bekerja sama dengan berbagai pihak dan NGO," katanya.
BP3MI NTB juga secara terus menerus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan aparat penegak hukum dalam upaya melakukan pencegahan keberangkatan PMI secara ilegal sebanyak tujuh kali pencegahan pada 2022, di mana jumlah korban yang terselamatkan sebanyak 82 orang calon PMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 17.255 warga NTB berangkat bekerja ke luar negeri pada 2022
"Data pelayanan penempatan tersebut tercatat di dalam sistem berbasis website www.bp2mintb.id, dari Januari sampai dengan 31 Desember 2022," kata Kepala BP3MI NTB Mangiring Hasoloan Sinaga, di Mataram, Selasa.
Dari 17.255 PMI tersebut, kata dia, mayoritas negara penempatannya adalah Malaysia sebanyak 16.912 orang, Taiwan 77 orang, Brunei Darusalam 63 orang, Arab Saudi 81, Hongkong enam orang, Papua Nugini sembilan orang.
Selain itu, Uni Emirat Arab sebanyak enam orang, Qatar enam orang, Oman lima orang, Laos tiga orang. Sedangkan penempatan ke Turki, Kuwait, Italia, Laos, dan Yordania masing-masing satu orang.
"Malaysia masih menjadi negara primadona PMI asal NTB dengan jabatan pekerja perkebunan kelapa sawit," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bang Naga itu mengatakan, pihaknya memfasilitasi pelaksanaan kegiatan orientasi pra penempatan (OPP) sebanyak 3.000 orang calon PMI setiap bulan.
Pelayanan kegiatan OPP merupakan salah satu persyaratan calon PMI sebelum berangkat ke negara penempatan.
"Proses pelayanan diupayakan selesai dalam jangka waktu satu hari kerja (one day service) sepanjang dokumennya lengkap dan valid," ucap Bang Naga.
Selain pelayanan penempatan, BP3MI NTB juga memberikan pelayanan fasilitasi kepulangan sebanyak 81 jenazah ke daerah asal periode Januari-Desember 2022.
Ada juga pelayanan pendataan kepulangan PMI di Bandara Internasional Zainudin Abdul Madjid, di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, sebanyak 29.066 orang. Mereka pulang ke daerah asal karena habis kontrak, cuti maupun PMI terkendala.
Bang Naga juga menyebutkan untuk pelayanan penanganan permasalahan PMI sebanyak 1.029 orang dengan kasus selesai 901 orang dan dalam proses sebanyak 128 kasus.
"Tidak hanya itu, BP3MI NTB juga melaksanakan sosialisasi migrasi yang aman di tingkat desa dan lembaga pendidikan sebanyak 41 kegiatan bekerja sama dengan berbagai pihak dan NGO," katanya.
BP3MI NTB juga secara terus menerus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan aparat penegak hukum dalam upaya melakukan pencegahan keberangkatan PMI secara ilegal sebanyak tujuh kali pencegahan pada 2022, di mana jumlah korban yang terselamatkan sebanyak 82 orang calon PMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 17.255 warga NTB berangkat bekerja ke luar negeri pada 2022