Badung (ANTARA) - Aktivitas pariwisata di kawasan Pantai Legian, Kabupaten Badung, Bali dipastikan aman pascapenemuan seekor buaya yang ditemukan di perairan pantai itu pada Rabu siang.
"Saat ini buaya telah dievakuasi oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan dengan telah dievakuasinya buaya tersebut maka Pantai Legian aman dan nyaman untuk bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik yang sedang berwisata," ujar Lurah Legian Ni Putu Eka Martini di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan buaya tersebut awalnya ditemukan oleh anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang sedang bertugas. Agar tidak membahayakan wisatawan, anggota Balawista bersama masyarakat berinisiatif langsung mengevakuasi buaya itu dengan alat seadanya.
Ni Putu Eka Martini menjelaskan setelah berhasil ditangkap oleh anggota Balawista dan masyarakat, tim BKSDA Provinsi Bali tiba di lokasi dan segera mengevakuasi buaya itu untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Berdasarkan informasi dari BKSDA Bali, buaya ini ternyata merupakan buaya yang telah dicari selama tiga tahun dan terakhir terlihat di Pantai Mertasari Denpasar dengan ditandai adanya luka di atas kepala buaya," kata dia.
Anggota Balawista di Pos Pantai Legian Mogik Pyantara menambahkan sebelum ditangkap awalnya buaya tersebut mengambang terlihat seperti sampah kayu yang terbawa arus laut ke tepian pantai.
Namun setelah di dekati dan terlihat bahwa kepala buaya itu bergerak, maka ia bersama sejumlah anggota tim lainnya langsung berinisiatif menangkap buaya itu agar tidak membahayakan pengunjung pantai. "Proses penangkapannya lumayan sulit karena kejadian ini baru pertama kalinya. Dan kami hanya menggunakan alat sederhana seperti tali dan kayu untuk menangkap buaya sebesar ini," tambah dia.
Baca juga: Dispar Mataram menyiapkan Rp500 juta untuk tata lapak PKL Pantai Ampenan
Baca juga: Pemkot Mataram akan merevitalisasi objek wisata Pantai Ampenan
Ia mengatakan saat kejadian juga tidak ada wisatawan yang berada di perairan Pantai Legian untuk berenang maupun bermain selancar. "Tadi aktivitas di perairan masih kosong. Untung saja tidak ada korban dalam peristiwa ini. Wisatawan baru berdatangan saat proses evakuasi karena mungkin ingin melihat buaya. Jadi ini tidak mengganggu aktivitas wisata di Pantai Legian," ujar Mogik Pyantara.
"Saat ini buaya telah dievakuasi oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan dengan telah dievakuasinya buaya tersebut maka Pantai Legian aman dan nyaman untuk bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik yang sedang berwisata," ujar Lurah Legian Ni Putu Eka Martini di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan buaya tersebut awalnya ditemukan oleh anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang sedang bertugas. Agar tidak membahayakan wisatawan, anggota Balawista bersama masyarakat berinisiatif langsung mengevakuasi buaya itu dengan alat seadanya.
Ni Putu Eka Martini menjelaskan setelah berhasil ditangkap oleh anggota Balawista dan masyarakat, tim BKSDA Provinsi Bali tiba di lokasi dan segera mengevakuasi buaya itu untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Berdasarkan informasi dari BKSDA Bali, buaya ini ternyata merupakan buaya yang telah dicari selama tiga tahun dan terakhir terlihat di Pantai Mertasari Denpasar dengan ditandai adanya luka di atas kepala buaya," kata dia.
Anggota Balawista di Pos Pantai Legian Mogik Pyantara menambahkan sebelum ditangkap awalnya buaya tersebut mengambang terlihat seperti sampah kayu yang terbawa arus laut ke tepian pantai.
Namun setelah di dekati dan terlihat bahwa kepala buaya itu bergerak, maka ia bersama sejumlah anggota tim lainnya langsung berinisiatif menangkap buaya itu agar tidak membahayakan pengunjung pantai. "Proses penangkapannya lumayan sulit karena kejadian ini baru pertama kalinya. Dan kami hanya menggunakan alat sederhana seperti tali dan kayu untuk menangkap buaya sebesar ini," tambah dia.
Baca juga: Dispar Mataram menyiapkan Rp500 juta untuk tata lapak PKL Pantai Ampenan
Baca juga: Pemkot Mataram akan merevitalisasi objek wisata Pantai Ampenan
Ia mengatakan saat kejadian juga tidak ada wisatawan yang berada di perairan Pantai Legian untuk berenang maupun bermain selancar. "Tadi aktivitas di perairan masih kosong. Untung saja tidak ada korban dalam peristiwa ini. Wisatawan baru berdatangan saat proses evakuasi karena mungkin ingin melihat buaya. Jadi ini tidak mengganggu aktivitas wisata di Pantai Legian," ujar Mogik Pyantara.